UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Jabon merupakan salah satu jenis tumbuhan yang berdaur pendek karena pertumbuhannya yang cepat. Pohon jabon tidak memerlukan tindakan khusus dalam pemeliharaannya. Pemeliharaan tanaman yang umum dilakukan pada awal penanaman adalah pemupukan. Pupuk organik seperti pupuk kompos kotoran sapi sebagai bahan tambahan campuran tanah pada saat penanaman dapat menambah zat-zat hara di dalam tanah yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pupuk kompos kotoran sapi, dosis pupuk berpengaruh terbaik dan ketinggian tempat tumbuh yang baik terhadap pertumbuhan jabon. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni--Oktober 2012 di hutan tanaman rakyat Lampung Barat. Penelitian ini dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 3 kelompok dan 6 perlakuan. Ketinggian sebagai kelompok terdiri dari 124 m, 118 m, dan 116 m di atas permukaan laut. Dosis pupuk kompos kotoran sapi sebagai perlakuan terdiri dari 0 kg/tanaman, 2 kg/tanaman, 3 kg/tanaman, 4 kg/tanaman, 5 kg/tanaman, dan 6 kg/tanaman. Uji Bartlett, analisis ragam, dan uji beda nyata terkecil pada taraf 5% digunakan untuk analisis data ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosis pupuk kompos kotoran sapi tidak berpengaruh nyata pada semua variabel. Sedangkan ketinggian tempat berpengaruh nyata hanya terhadap jumlah daun.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut.Dosis pupuk kompos kotoran sapi tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan tanaman jabon.Ketinggian tempat berpengaruh nyata hanya terhadap jumlah daun tanaman jabon.Ketinggian tempat jabon yang terbaik adalah pada ketinggian 116 m dpl dengan jumlah daun rata-rata 11 helai.

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pupuk kompos kotoran sapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jabon karena beberapa keterbatasan seperti waktu pemupukan di musim kemarau yang menghambat mineralisasi pupuk, kandungan unsur hara yang rendah dalam pupuk, serta kondisi tanah asam dengan pH tinggi yang mempengaruhi penyerapan hara, pada penelitian lanjutan bisa ditelaah apakah memberikan pupuk kompos pada awal musim hujan dapat meningkatkan efektivitasnya bagi pertumbuhan jabon di berbagai ketinggian tempat, apakah kombinasi pupuk kompos dengan bahan organik lain yang memiliki kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium lebih tinggi mampu memperbaiki variabel pertumbuhan seperti tinggi dan diameter tanaman dalam jangka waktu yang lebih lama, dan apakah interaksi antara pemberian pupuk kompos dengan aplikasi kapur untuk menurunkan pH tanah dapat menjadikan lingkungan lebih sesuai bagi akar jabon menyerap hara, sehingga pertumbuhan tanaman jabon lebih optimal meskipun di tanah podsolik merah kuning yang kurang subur.

File size82.83 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test