AMORFATIAMORFATI

International Journal of Post Axial: Futuristic Teaching and LearningInternational Journal of Post Axial: Futuristic Teaching and Learning

Penelitian ini mengeksplorasi paradigma hukuman fisik dalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia dan Malaysia, memeriksa justifikasi teologis, akar budaya, kerangka kelembagaan, dan implikasi praktisnya. Menggunakan pendekatan studi kasus komparatif kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan pendidik, siswa, dan pemimpin masyarakat; observasi kelas; dan analisis dokumen kebijakan dan kurikulum. Temuan menunjukkan bahwa meskipun kedua negara berbagi referensi normatif terhadap ajaran Islam, interpretasi dan penerapan disiplin fisik mereka bervariasi. Di Indonesia, terutama di pesantren tradisional, hukuman fisik sering dianggap sebagai alat untuk pembentukan moral di bawah konsep tadib. Sebaliknya, Malaysia menunjukkan pergeseran bertahap menuju pendekatan disiplin yang lebih penuh kasih dan berorientasi pada hak, didorong oleh kerangka kerja yang lebih kuat dan wacana publik. Namun, tantangan regulasi seperti kurangnya pelatihan guru, implementasi kebijakan yang tidak merata, dan keyakinan budaya yang masih ada terus membentuk praktik di kedua negara. Studi ini menyimpulkan bahwa pendekatan transformatif diperlukan yang menyeimbangkan nilai-nilai agama dengan prinsip-prinsip perlindungan anak dan pemikiran pedagogis kontemporer, mendorong pergeseran menuju praktik pendidikan holistik dan non-kekerasan.

Secara keseluruhan, temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa praktik hukuman fisik dalam pendidikan Islam di Indonesia dan Malaysia dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara teks-teks keagamaan, tradisi budaya, kebijakan kelembagaan, dan persepsi guru.Meskipun kesadaran di antara para pendidik tentang pentingnya praktik pendidikan yang penuh kasih dan non-kekerasan terus meningkat, sisa-sisa hukuman fisik masih ada, terutama dalam sistem pesantren di Indonesia.Sebaliknya, Malaysia telah menunjukkan upaya sistematis untuk menghilangkan hukuman fisik dari lembaga pendidikan formalnya.Namun, kedua sistem masih menghadapi kesenjangan implementasi, terutama di mana otonomi kelembagaan dan struktur otoritas tradisional berlaku.Transformasi paradigma disiplin dalam pendidikan Islam memerlukan upaya kolaboratif, multi-tingkat yang melibatkan ulama, pembuat kebijakan, administrator sekolah, dan keluarga.Peninjauan kembali teks-teks keagamaan dengan perspektif hak anak kontemporer, terintegrasi dengan pelatihan guru yang sadar budaya dan penegakan kebijakan yang kuat, dapat membuka jalan bagi sistem pendidikan Islam yang lebih holistik, etis, dan efektif—satu yang menjunjung tinggi martabat pelajar dan cita-cita moral tradisi.

Berdasarkan temuan penelitian ini, beberapa saran penelitian lanjutan dapat diajukan. Pertama, penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi efektivitas program pelatihan guru yang berfokus pada pedagogi Islam humanistik dalam mengubah praktik disiplin di pesantren. Penelitian ini dapat menggunakan desain eksperimen untuk membandingkan hasil antara kelompok guru yang menerima pelatihan dan kelompok kontrol. Kedua, penelitian kualitatif mendalam dapat dilakukan untuk memahami perspektif siswa dan orang tua tentang hukuman fisik di sekolah Islam, dengan fokus pada dampak psikologis dan emosional dari praktik tersebut. Penelitian ini dapat menggunakan wawancara mendalam dan kelompok fokus untuk mengumpulkan data. Ketiga, penelitian komparatif dapat dilakukan untuk menganalisis kebijakan dan praktik disiplin di sekolah Islam di berbagai negara dengan tradisi Islam yang berbeda, seperti Turki, Malaysia, dan Arab Saudi. Penelitian ini dapat mengidentifikasi praktik terbaik dan tantangan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa. Dengan menggabungkan saran-saran ini, penelitian di masa depan dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif tentang isu hukuman fisik dalam pendidikan Islam dan menginformasikan pengembangan kebijakan dan praktik yang lebih efektif.

  1. #sistem islam#sistem islam
  2. #indigenous knowledge#indigenous knowledge
Read online
File size653.63 KB
Pages10
Short Linkhttps://juris.id/p-1sG
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test