STITALSTITAL

JEMIJEMI

Rasio murid‑guru merupakan indikator penting dalam menilai kualitas dan ekuitas sistem Pendidikan Agama Islam (PAI), namun dinamikanya di daerah marginal seperti Kabupaten Sampang masih kurang dipahami. Penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika temporal rasio murid‑guru PAI di Kabupaten Sampang dari 2019 hingga 2024 dan implikasinya terhadap ekuitas pendidikan. Menggunakan desain longitudinal dengan analisis data sekunder, studi ini mengeksaminasi data rasio murid‑guru dari seluruh sekolah dasar di Kabupaten Sampang. Hasil penelitian menunjukkan fluktuasi signifikan dalam rasio murid‑guru (dari 16,8 pada 2019 menjadi 15,2 pada 2021, lalu meningkat ke 17,5 pada 2024), variabilitas tinggi antar kecamatan, dan korelasi temporal yang beragam. Temuan ini mengindikasikan adanya tantangan dalam konsistensi alokasi sumber daya pendidikan dan potensi ketidakmerataan akses pendidikan antar kecamatan. Implikasi dari temuan ini, diperlukan pendekatan yang lebih fleksibel dan terlokalisasi dalam manajemen sumber daya pendidikan untuk meningkatkan ekuitas dan kualitas pendidikan di Kabupaten Sampang.

Penelitian mengungkap dinamika rasio murid‑guru 2019‑2024 di Kabupaten Sampang, menunjukkan fluktuasi signifikan.Variabilitas tinggi antar kecamatan menandakan ketidakmerataan sumber daya dan potensi kesenjangan kualitas.Temuan menegaskan perlunya kebijakan alokasi fleksibel, berbasis bukti, dan terlokalisasi untuk meningkatkan ekuitas dan kualitas pendidikan.

Pertama, penelitian lanjutan harus menggabungkan metode kualitatif—misalnya wawancara mendalam dengan guru, kepala sekolah, perwakilan unit kebijakan sekolah, dan masyarakat setempat—untuk menggali konteks lokal yang memengaruhi rasio murid‑guru, mengidentifikasi hambatan spesifik serta solusi praktis yang dapat diterapkan di setiap kecamatan, dan menilai persepsi serta kepuasan stakeholder terhadap alokasi sumber daya. Kedua, studi komparatif dengan kabupaten lain di Jawa Timur, menggunakan data rasio murid‑guru selama periode serupa, akan menilai apakah pola fluktuasi yang diamati bersifat sistemik atau bersifat khusus daerah; temuan ini dapat memandu pembuatan kebijakan kebijakan di tingkat provinsi, memperkuat argumentasi tentang ketidakmerataan distribusi pendidikan, serta menyediakan basis empiris untuk pembuatan model prediktif bagi kebijakan alokasi yang lebih adil. Ketiga, penelitian lebih mendalam mengenai efektivitas program insentif rekrutmen guru berbasis titik‑titik terpencil—seperti peningkatan gaji, tunjangan transportasi, fasilitas pendukung, dan pelatihan berkelanjutan—dapat mengevaluasi apakah insentif tersebut menurunkan ketidakseimbangan rasio dan meningkatkan kualitas pengajaran, sehingga kebijakan berbasis bukti dapat dirancang secara lebih tepat sasaran, mempertimbangkan karakteristik sektor humaniora, budaya setempat, serta memanfaatkan analisis jaringan sosial dan teknologi e-learning sebagai sarana mitigasi kekurangan tenaga pengajar.

  1. Influence of Teacher Factors on “Quality Education” in Government Primary Schools in the... doi.org/10.35484/ahss.2023(4-II)57Influence of Teacher Factors on AuQuality EducationAy in Government Primary Schools in the doi 10 35484 ahss 2023 4 II 57
  2. Analysis of Problems and Countermeasures in the Allocation of Educational Resources in Urban and Rural... doi.org/10.54097/ijeh.v5i2.2139Analysis of Problems and Countermeasures in the Allocation of Educational Resources in Urban and Rural doi 10 54097 ijeh v5i2 2139
  3. Spatiotemporal Analysis of the Achievement of Equitable Quality Basic Education in Gansu Province, Northwest... mdpi.com/2071-1050/13/11/5862Spatiotemporal Analysis of the Achievement of Equitable Quality Basic Education in Gansu Province Northwest mdpi 2071 1050 13 11 5862
Read online
File size627.35 KB
Pages15
Short Linkhttps://juris.id/p-1sB
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test