UGMUGM

Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of Business

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja model volatilitas stokastik dalam memperkirakan volatilitas tingkat pengembalian nilai tukar asing menggunakan data harian dari Bank Indonesia (BI). Model ini kemudian diterapkan untuk memvalidasi mata uang anchor dari rupiah Indonesia (IDR). Dua fakta gaya dimasukkan ke dalam model: korelasi antara pengembalian sebelumnya dan varian bersyaratnya, serta kesalahan pengembalian yang mengikuti empat distribusi kesalahan berbeda yaitu Normal, Student-t, Student-t non-sentral, dan Student-t skew hiperbolik umum. Analisis didasarkan pada penerapan data pengembalian harian dari sembilan nilai tukar mata uang asing terhadap IDR dari tahun 2010 hingga 2015, termasuk AUD, CHF, CNY, EUR, GBP, JPY, MYR, SGD, dan USD. Hasil utama penelitian ini adalah: (1) Bukti campuran hubungan positif dan negatif antara pengembalian dan variannya ditemukan, terutama korelasi signifikan untuk seri pengembalian IDR/AUD, IDR/CHF, IDR/JPY, IDR/SGD, dan IDR/USD; (2) model dengan spesifikasi distribusi Student-t skew hiperbolik umum untuk kesalahan pengembalian memberikan kinerja terbaik; dan (3) anchoring IDR ke mata uang keras yang mapan lebih tepat daripada mengaitkannya dengan mata uang lain.

Penelitian ini menyelidiki model ASV untuk menganalisis perilaku volatilitas jangka pendek di pasar valuta asing Indonesia dan menjelaskan pilihan mata uang anchor.Hasil empiris menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara pengembalian IDR/CHF, IDR/JPY, dan IDR/USD dengan varian bersyaratnya.Untuk pengembalian IDR/AUD dan IDR/SGD, estimasi parameter menunjukkan korelasi negatif dan signifikan antara pengembalian dan varian bersyaratnya.Berdasarkan kriteria seleksi model Bayesian, fitur seperti skewness dan heavy tails harus dimasukkan dalam model ASV karena memberikan peningkatan signifikan terhadap kesesuaian model.Volatilitas mata uang keras menunjukkan persisten rendah dan mean reversion yang lebih kuat dibandingkan mata uang negara ekonomi kecil terbuka (SOE).Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus dengan percaya diri mengaitkan IDR ke mata uang keras yang mapan meskipun ada mata uang keras baru yang muncul seperti CNY dan AUD.

Penelitian lanjutan dapat mengembangkan model volatilitas stokastik dengan menerapkan transformasi Box-Cox ke persamaan volatilitas untuk meningkatkan akurasi prediksi volatilitas mata uang. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji efisiensi pasar valuta asing Indonesia dengan menggunakan model volatilitas yang lebih kompleks dan mempertimbangkan faktor eksternal seperti kebijakan moneter global. Penelitian juga dapat membandingkan kinerja model volatilitas stokastik dengan model lainnya seperti GARCH dalam konteks pasar valuta asing Indonesia untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.

  1. #kriteria seleksi model#kriteria seleksi model
Read online
File size614.74 KB
Pages21
DMCAReport

Related /

ads-block-test