HKBPHKBP

SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERINGSPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING

Teknologi pencetakan 3D memiliki potensi besar dalam dunia manufaktur saat ini, salah satu pemanfaatannya adalah dalam pembuatan miniatur atau prototipe suatu produk seperti piston. Salah satu teknologi pencetakan 3D (manufaktur aditif) yang paling terkenal dan terjangkau adalah Fused Deposition Modeling (FDM), prinsip kerjanya adalah ekstrusi termoplastik melalui nozzle panas pada suhu peleburan kemudian produk dibuat secara bertahap lapis demi lapis. Dua bahan yang paling umum digunakan adalah ABS dan PLA sehingga sangat penting untuk memahami akurasi dimensi produk. Teknologi Pencetakan 3D FDM mampu menghasilkan produk replika secara akurat dengan menggunakan bahan PLA. Mesin FDM beroperasi dengan mencetak bagian yang telah dirancang melalui desain berbantuan komputer (CAD) lalu diekspor dalam bentuk file STL atau .stl dan diunggah ke program slicer untuk mengatur mesin cetak sesuai desain. Dengan menggunakan alat pencetakan 3D merek Anet A8 yang tersedia secara umum, pemotongan file geometri CAD umum seperti Autocad dan Solidwork menjadi dasar pembuatan objek ini. Perangkat lunak ini sangat penting untuk memudahkan proses desain yang akan dicetak. Beberapa contoh perangkat lunak yang dapat diunduh dan digunakan secara gratis seperti Repetier-Host dan Cura. Dengan mengubah parameter dalam perangkat lunak slicer sangat berpengaruh dalam proses manufaktur pencetakan 3D.

Mesin pencetakan 3D tipe FDM dapat digunakan untuk membuat prototipe piston Honda Megapro FI, meskipun hasilnya belum optimal dalam hal akurasi dan kekhalusan permukaan eksternal dan internal.Proses finishing seperti pengamplasan dengan kertas pasir diperlukan untuk memperbaiki bagian yang didukung oleh struktur pendukung selama pencetakan.Pemilihan parameter seperti ukuran nozzle dan persentase infill sangat memengaruhi kualitas hasil akhir, dengan rekomendasi infill antara 20% hingga 60% untuk menghindari pemborosan bahan filament.

Penelitian masa depan sebaiknya dijadikan kesempatan untuk mencari cara agar pencetakan 3D bisa membuat bagian mesin seperti piston lebih tepat dan halus tanpa perlu banyak perbaikan manual. Misalnya, apakah mungkin dikembangkan metode baru dalam memilih bahan lain selain PLA, seperti ABS, untuk membuat prototipe lebih kuat dan tahan lama, sehingga cocok untuk uji coba mesin motor sesungguhnya. Selain itu, penelitian bisa menguji apakah variasi suhu nozzle atau kecepatan pencetakan yang berbeda dapat mengurangi kerusakan pada bagian bulat seperti lubang pin piston, agar hasil cetak lebih sesuai dengan desain asli. Bagaimana jika dicoba menambahkan sensor otomatis selama proses pencetakan untuk mendeteksi kesalahan secara real-time, sehingga prototipe tidak gagal di tengah jalan dan menghemat waktu serta bahan. Penelitian juga bisa mengeksplorasi penggunaan software slicer berbasis kecerdasan buatan yang bisa otomatis menyesuaikan parameter berdasarkan ukuran objek, sehingga bahkan orang awam pun bisa membuat prototipe berkualitas tinggi tanpa latihan panjang. Hal ini tidak hanya mempercepat inovasi di rumah atau bengkel kecil, tapi juga membuka peluang untuk menerapkan 3D printing dalam industri sepeda motor lebih luas. Dengan fokus pada penggabungan teknologi digital dan mekanik ini, kita bisa melihat bagaimana prototipe piston yang dicetak bisa lebih andal untuk pengujian performa mesin. Sangat menarik juga untuk meneliti dampak penggunaan berbagai pola infill terhadap kekuatan struktur prototipe, agar produk akhir tidak mudah retak atau deformasi saat dirangkai. Semua ini bisa menjadi arah studi baru yang membawa manfaat bagi para pecinta otomotif dan profesional teknik mesin, membuat proses prototyping lebih efisien dan ramah pengguna.

  1. #3d printing#3d printing
Read online
File size961.5 KB
Pages11
DMCAReport

Related /

ads-block-test