UNIKOMUNIKOM

International Journal of Computer in HumanitiesInternational Journal of Computer in Humanities

Penelitian ini dirancang untuk menyelidiki bagaimana ungkapan terserah berpotensi disalahartikan dalam percakapan antara pria dan wanita. Penelitian ini menitikberatkan pada perbedaan interpretasi serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahpahaman. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menganalisis dialog dari adegan percakapan yang dipilih. Dengan menggunakan Teori Prinsip Kooperatif Grice, fenomena tersebut digambarkan melalui analisis wacana. Selain itu, penelitian ini menyoroti bagaimana pelanggaran prinsip kooperatif oleh perempuan menyampaikan maksud implisit yang dipengaruhi oleh perilaku bahasa beraspek gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan terserah yang sering digunakan oleh perempuan kerap melanggar maksim kooperasi sebagai strategi untuk menyembunyikan niat sesungguhnya. Selanjutnya, stereotip budaya memengaruhi pilihan bahasa yang berkontribusi pada terjadinya kegagalan komunikasi. Salah satu temuan utama menjelaskan bahwa strategi bahasa ini—pelanggaran prinsip kooperatif—berfungsi sebagai ujian untuk mengukur kemampuan pria dalam mengenali makna tersirat pada tuturan perempuan.

Penelitian ini mengonfirmasi bahwa dalam percakapan lintas gender pada film dan serial yang dianalisis, perempuan menggunakan ungkapan terserah dengan melanggar keempat maksim Grice sehingga menimbulkan ambiguitas pesan dan kesalahpahaman.Ungkapan tersebut, meski terkesan pasif, mengandung ekspektasi implisit yang terbentuk oleh nilai-nilai sosial dan budaya serta memengaruhi dinamika percakapan.Untuk memperluas analisis, penelitian mendatang dapat melibatkan lebih banyak kasus guna menelusuri motif di balik pilihan bahasa tersebut.

Penelitian lanjutan dapat memetakan bagaimana penggunaan ungkapan terserah berbeda di berbagai platform digital—seperti aplikasi pesan instan, media sosial, dan forum online—dengan mempertimbangkan profil gender, rentang usia, dan latar belakang sosial-ekonomi partisipan untuk mengungkap pola interpretasi yang muncul antar kelompok pengguna. Sebuah studi observasional dalam percakapan tatap muka selanjutnya bisa meneliti peran isyarat nonverbal—contohnya intonasi suara, ekspresi wajah, maupun gerakan tubuh—yang menyertai tuturan terserah untuk melihat sejauh mana sinyal paralinguistik memengaruhi makna implisit dan potensi pelanggaran maksim kooperatif. Lebih jauh lagi, penelitian komparatif di beberapa daerah budaya di Indonesia dapat menyelidiki peran norma sosial lokal dan stereotip gender dalam membangun ekspektasi dan strategi komunikasi tidak langsung seperti terserah dalam interaksi lintas gender. Dengan mengintegrasikan ketiga pendekatan ini, hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang motivasi pragmatik dan dampak sosiokultural dalam pelanggaran prinsip kooperatif, tanpa menambah variabel di luar kerangka dialog yang sudah dianalisis.

Read online
File size267.79 KB
Pages9
DMCAReport

Related /

ads-block-test