AMIKOMAMIKOM

Nation State: Journal of International StudiesNation State: Journal of International Studies

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak sertifikasi halal produk Indonesia dan interaksi antara sertifikasi halal, kepentingan ekonomi Indonesia, serta Rezim Perdagangan Internasional. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus Indonesia melalui pengumpulan data sekunder dari berbagai sumber. Temuan menunjukkan bahwa kesadaran masif akan produk halal, terutama kosmetik, tidak sepenuhnya dimotivasi oleh motif religius. Produk halal tidak secara substansial didorong oleh religiusitas. Untuk memahami makna halal, paper ini berpendapat bahwa perusahaan yang memperdagangkan produk halal tidak mengikuti nilai-nilai Islam. Paper ini menyarankan bahwa Islam tidak mendukung sistem ekonomi yang mengutamakan beberapa pihak, menempatkan perempuan sebagai objek, tidak ramah lingkungan, atau boros. Sebaliknya, ia mempromosikan ketertiban yang tidak adil untuk semua. Namun, paper ini lebih lanjut berpendapat bahwa tren halal dalam sistem perdagangan Indonesia lebih mencerminkan kebangkitan populisme Islam. WTO sehingga harus berhati-hati dalam mengakomodasi pelabelan halal dalam perdagangan internasional. Harus terbuka terhadap kebutuhan negara-negara Islam tetapi harus waspada bahwa hal ini dapat menjadi bentuk baru proteksionisme yang tidak adil bagi standar perdagangan global.

Sertifikasi Halal harus dipandang sebagai bentuk baru proteksionisme yang bertentangan dengan ajaran Islam dan prinsip WTO.WTO perlu meneliti lebih lanjut dampak pelabelan halal dan membuat aturan teknis yang jelas untuk mencegah konflik perdagangan.Adanya standar global yang komprehensif akan menunjukkan kekuatan WTO sebagai rezim perdagangan internasional.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana negara-negara non-Muslim mayoritas mengembangkan strategi ekspor untuk pasar kosmetik halal Indonesia melalui pendekatan kualitatif studi kasus multinasional. Selain itu, perlu diteliti penerapan teknologi blockchain dalam sistem sertifikasi halal untuk meningkatkan transparansi dan mengurangi hambatan administratif yang disebutkan dalam paper. Penelitian juga dapat membandingkan bagaimana perbedaan interpretasi mazhab Islam terhadap standar halal memengaruhi harmonisasi regulasi global di negara-negara eksportir produk kosmetik utama. Studi komparatif ini akan mengisi kekosongan literatur mengenai dinamika ekonomi-politik di luar Indonesia yang dibahas paper. Fokus pada solusi teknologi dan konflik interpretasi syariah tingkat global akan melengkapi analisis populisme Islam yang ada. Temuan diharapkan memberikan masukan praktis bagi negosiasi standar halal di forum internasional.

  1. Halal Certification of Indonesian Cosmetics Products: New Protectionism and the Rise of Islamic Populism... jurnal.amikom.ac.id/index.php/nsjis/article/view/828Halal Certification of Indonesian Cosmetics Products New Protectionism and the Rise of Islamic Populism jurnal amikom ac index php nsjis article view 828
  2. Halal Industry: Key Challenges and Opportunities by Hussein Elasrag :: SSRN. halal industry challenges... papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2735417Halal Industry Key Challenges and Opportunities by Hussein Elasrag SSRN halal industry challenges papers ssrn sol3 papers cfm abstract id 2735417
  1. #nilai-nilai islam#nilai-nilai islam
  2. #nilai islam undang#nilai islam undang
Read online
File size641.56 KB
Pages21
DMCAReport

Related /

ads-block-test