AMIKOMAMIKOM

Nation State: Journal of International StudiesNation State: Journal of International Studies

Komunitas Yahudi Indonesia jarang muncul dalam penelitian akademik atau ilmiah. Artikel ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana identitas dan rasa memiliki komunitas Yahudi Indonesia, terhadap Indonesia atau terhadap Israel?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan konsep identitas dari Patricia Goff dan Kevin Dunn serta konsep Asabiyyah dari Ibnu Khaldun. Temuan penelitian menunjukkan bahwa komunitas Yahudi Indonesia memiliki hubungan dan rasa memiliki yang kuat terhadap Indonesia serta mengidentifikasi diri mereka lebih sebagai orang Indonesia. Komunitas Yahudi Indonesia telah berkontribusi pada pembangunan bangsa Indonesia di masa lalu, terutama dalam partisipasi mereka pada perang kemerdekaan. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai komunitas ini, mereka dapat turut serta dalam membangun bangsa Indonesia di masa depan.

Komunitas Yahudi Indonesia memiliki identitas yang cair, dibangun ulang, dan majemuk, namun secara umum memiliki rasa memiliki yang kuat terhadap Indonesia.Meskipun memiliki ikatan religius dan emosional terhadap Tanah Israel, terutama bagi yang berketurunan matrilineal, keterikatan nasional mereka lebih kuat kepada Indonesia.Diperlukan penelitian lanjutan untuk memahami persepsi publik Indonesia terhadap komunitas Yahudi agar dapat memperkuat identitas nasional yang inklusif dan menghargai keragaman.

Pertama, perlu dilakukan penelitian tentang persepsi masyarakat lokal di Minahasa terhadap keberadaan komunitas Yahudi di wilayah mereka, untuk memahami faktor sosial dan budaya yang mendukung toleransi beragama di daerah tertentu. Kedua, sebaiknya dikaji bagaimana kebijakan kebangsaan Indonesia selama masa Sukarno memengaruhi penurunan jumlah dan visibilitas komunitas Yahudi, serta dampak jangka panjangnya terhadap identitas etnoreligius minoritas. Ketiga, layak diteliti upaya konversi terhadap orang Indonesia non-berdarah Yahudi melalui komunitas Bnei Noah dan Eits Chaim, termasuk motivasi, proses, dan tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan praktik keagamaan di Indonesia. Penelitian-penelitian ini dapat mengungkap dinamika identitas minoritas agama di negara mayoritas Muslim, membantu merumuskan kebijakan inklusi, serta memberi gambaran lebih utuh tentang ruang bagi keragaman di Indonesia. Dengan memahami konteks lokal, sejarah politik, dan transformasi agama secara mendalam, kita dapat menilai sejauh mana prinsip Bhinneka Tunggal Ika benar-benar hidup dalam kehidupan sehari-hari kelompok minoritas. Studi-studi ini juga penting untuk mengatasi miskonsepsi yang mengaitkan Judaism secara otomatis dengan Zionisme politik. Temuan dari penelitian semacam ini bisa menjadi dasar dialog lintas komunitas yang lebih sehat dan saling menghargai. Selain itu, hasilnya dapat digunakan untuk menyusun materi edukasi publik tentang keragaman agama di Indonesia. Ini penting agar keberadaan komunitas kecil seperti Yahudi tidak dipandang sebagai ancaman, melainkan bagian dari kekayaan bangsa. Dengan pendekatan yang sensitif dan kontekstual, penelitian lanjutan dapat mendukung pembangunan nasional yang berbasis pada penghargaan terhadap hak asasi dan keberagaman.

  1. Identity and Sense Belonging of the Indonesian Jewish Communities | Nation State: Journal of International... jurnal.amikom.ac.id/index.php/nsjis/article/view/877Identity and Sense Belonging of the Indonesian Jewish Communities Nation State Journal of International jurnal amikom ac index php nsjis article view 877
Read online
File size210.81 KB
Pages14
DMCAReport

Related /

ads-block-test