AMIKOMAMIKOM

Nation State: Journal of International StudiesNation State: Journal of International Studies

Setelah menikmati kondisi politik yang bebas dan terbuka selama jangka waktu yang lama, Hizbut-Tahrir Indonesia, sebuah gerakan politik Islam transnasional, harus menghadapi respons koersif dari pemerintah pada tahun 2017 ketika pemerintah memutuskan untuk membubarkan gerakan tersebut dengan pertimbangan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip negara dan ancaman terhadap Republik Indonesia. Makalah ini mencoba menguraikan upaya stigmatisasi negara terhadap HTI untuk menciptakan gambaran negatif terhadap kelompok tersebut. Konsep yang digunakan adalah pendekatan stigmatisasi dalam kajian gerakan sosial sebagai salah satu strategi negara dalam menekan gerakan yang dianggap mengancam. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan data diambil dari buku, jurnal, dan sumber media daring. Artikel ini menyimpulkan bahwa pemerintah Indonesia telah berhasil menggunakan metode stigmatisasi untuk menghambat pengaruh HTI di Indonesia. Stigmatisasi dilakukan melalui berbagai narasi terhadap gerakan tersebut, khususnya yang terkait dengan ancaman terhadap ideologi dan tradisi politik di Indonesia.

Pemerintah Indonesia telah berhasil menerapkan strategi stigmatisasi untuk menekan Hizbut Tahrir Indonesia dengan menyebut gerakannya bertentangan dengan Pancasila dan NKRI, serta didukung oleh kelompok Islam seperti Nahdlatul Ulama.Strategi ini menyebabkan HTI sibuk menanggapi narasi tersebut dan membuat masyarakat Indonesia cenderung menolak ideologinya, meskipun pembubaran resmi belum sepenuhnya menghilangkan pengaruhnya.HTI mampu melanjutkan kegiatan dengan taktik baru, sehingga dampak stigmatisasi negara belum sepenuhnya berhasil dalam melemahkan gerakan tersebut.

Salah satu arah studi baru bisa meneliti bagaimana gerakan anti-HTI seperti Nahdlatul Ulama atau kelompok lain menggunakan teknik stigmatisasi melalui kampanye publik dan tulisan untuk membentuk opini negatif terhadap ide-ide Khilafah yang dipromosikan HTI, sehingga bisa dilihat apakah ini lebih efektif daripada tindakan pemerintah saja. Penelitian lanjutan juga bisa mengeksplorasi peran media sosial dan media massa dalam memperkuat atau menantang narasi stigmatisasi terhadap HTI, misalnya dengan menganalisis bagaimana berita, video, atau hashtag seperti #KamiBersamaHTI berkontribusi pada dinamika opini publik dan apakah ini membuka peluang bagi HTI untuk berganti strategi menghadapi tekanan tersebut. Selain itu, sebuah kajian komprehensif dapat melihat evolusi taktik HTI pasca-pembubaran, seperti melalui kegiatan bawah tanah atau kolaborasi tersembunyi dengan gerakan lain, untuk memahami sejauh mana mereka mampu mengubah diri dari gerakan terbuka menjadi gerakan yang lebih sulit dideteksi, dan ini bisa membantu memprediksi apakah stigmatisasi negara akhirnya berhasil atau justru mendorong radikalisasi lebih lanjut di masyarakat Indonesia.

  1. Nationalism Narrative and The State Policy on Hizbut-Tahrir in Indonesia | Nation State: Journal of International... doi.org/10.24076/nsjis.v5i2.836Nationalism Narrative and The State Policy on Hizbut Tahrir in Indonesia Nation State Journal of International doi 10 24076 nsjis v5i2 836
  1. #hizbut tahrir#hizbut tahrir
  2. #prinsip negara#prinsip negara
Read online
File size172.04 KB
Pages12
DMCAReport

Related /

ads-block-test