GOMITGOMIT

Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas)Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas)

Salmon, dengan berbagai keunggulannya dibandingkan produk hewani lain sebagai sumber protein, merupakan sumber protein hewani yang sangat cocok untuk mendukung inisiatif peningkatan gizi masyarakat dan penanggulangan stunting. Untuk mencegah Indonesia kehilangan generasi emas di masa depan, stunting harus ditangani secara tepat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dampak pemberian diet berbasis ikan tambahan terhadap status gizi balita yang mengalami stunting. Sampel penelitian terdiri atas 26 balita stunting yang menerima makanan tambahan berbasis ikan (PMT) selama 90 hari, yaitu dari September hingga Desember 2022, di wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk. Metodologi yang digunakan adalah desain eksperimental dengan strategi pra‑ dan pasca‑test tanpa kelompok kontrol. Dengan membandingkan status gizi balita sebelum dan sesudah intervensi, dilakukan uji sampel berpasangan sebagai analisis statistik. Penelitian selesai pada Desember 2022. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada status gizi balita sebelum dan sesudah intervensi, dengan nilai p‑value 0,000 (<0,05). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi PMT berbasis ikan selama 90 hari dapat meningkatkan status gizi balita, sehingga menurunkan tingkat stunting pada balita target.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan tingkat signifikansi 0,00 ≤ 0,05 yang menunjukkan perbedaan signifikan pada tinggi balita sebelum dan sesudah intervensi, dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi PMT berbasis ikan selama 90 hari sangat efektif meningkatkan tinggi balita serta menurunkan tingkat stunting.Dengan fakta tersebut, jelas bahwa program pemberian PMT berbasis ikan selama 90 hari merupakan salah satu intervensi paling berhasil dalam menurunkan prevalensi stunting.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi efek jangka panjang pemberian PMT berbasis ikan lebih dari 90 hari terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif balita, sehingga dapat menilai keberlanjutan manfaat intervensi. Selain itu, studi komparatif antara PMT berbasis ikan dengan sumber protein hewani lain, seperti ayam atau kedelai, dapat mengidentifikasi alternatif paling efektif dalam mengurangi prevalensi stunting. Selanjutnya, analisis biaya‑efektivitas dan kelayakan skala program PMT berbasis ikan di berbagai puskesmas, termasuk strategi penggalangan dana dan partisipasi komunitas, akan membantu mengatasi keterbatasan anggaran serta memperluas jangkauan intervensi kepada lebih banyak balita yang membutuhkan.

  1. Hubungan Pola Konsumsi Ikan dengan Status Gizi Anak Sekolah di Pesisir Teluk Pandan Kabupaten Pesaweran... doi.org/10.32662/gjph.v3i1.918Hubungan Pola Konsumsi Ikan dengan Status Gizi Anak Sekolah di Pesisir Teluk Pandan Kabupaten Pesaweran doi 10 32662 gjph v3i1 918
  2. "Analisis Konsumsi Protein Hewani pada Rumah Tangga Indonesia" by Rodhiah Umaroh and Anggita... scholarhub.ui.ac.id/jepi/vol18/iss3/2Analisis Konsumsi Protein Hewani pada Rumah Tangga Indonesia by Rodhiah Umaroh and Anggita scholarhub ui ac jepi vol18 iss3 2
  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Usia Dini di Indonesia | Jurnal Obsesi :... doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.1169Faktor faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Usia Dini di Indonesia Jurnal Obsesi doi 10 31004 obsesi v5i2 1169
File size522.28 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test