UNYUNY

Jurnal Cakrawala PendidikanJurnal Cakrawala Pendidikan

Meskipun Metode Grammar Translation (GTM) telah ditolak dalam pengajaran bahasa kedua, stigma penggunaan bahasa pertama (L1) dalam pengajaran bahasa kedua (L2) terus diperdebatkan oleh para cendekiawan dan guru. Secara umum, guru L2 mendukung pendekatan monolinggal karena mereka terpapar pada pendekatan ini dalam pelatihan mengajar mereka. Namun, studi sebelumnya menunjukkan bahwa sikap guru terhadap penggunaan L1 bertentangan dengan bagaimana mereka mempraktikkan L1 dalam proses pengajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan L1 (Bahasa Melayu) oleh guru L2 (Inggris) selama proses pengajaran dan memeriksa apakah kepercayaan mereka cocok dengan praktik penggunaan L1 mereka. Sebanyak delapan guru bahasa Inggris dari beberapa sekolah di Pahang, Malaysia diwawancarai dan pelajaran mereka direkam. Data wawancara dan pelajaran dianalisis tematik menggunakan perangkat lunak NVivo 12. Hasil menunjukkan bahwa guru memanfaatkan Bahasa Melayu (BM) untuk fungsi tertentu dan bahwa kepercayaan mereka terhadap L1 sebenarnya sesuai dengan penggunaan bahasa mereka di kelas L2. Studi ini menyarankan bahwa penting untuk meneliti lebih lanjut hal ini dan membantu guru dalam menggunakan L1 secara sistematis di kelas L2.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan L1 oleh guru secara nyata selaras dengan praktik mengajar mereka, terutama dalam membantu pelajar berprofi rendah.Faktor-faktor seperti tingkat kemahiran siswa, keterbatasan waktu, dan faktor guru mempengaruhi frekuensi penggunaan L1.Meskipun penggunaan L1 tidak dapat dihindari, guru tetap harus berupaya memaksimalkan penggunaan bahasa target untuk menciptakan lingkungan berbahasa Inggris di kelas.

Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki penggunaan L1 dalam pengajaran bahasa kedua selain Bahasa Inggris, seperti Mandarin atau Arab, di konteks sekolah menengah Malaysia, untuk menilai apakah temuan serupa muncul pada bahasa target yang berbeda. Selanjutnya, diperlukan evaluasi efektivitas masing‑masing 43 micro‑functions L1 terhadap pencapaian belajar siswa melalui pendekatan campuran kuantitatif‑kualitatif, sehingga dapat diidentifikasi fungsi yang paling berkontribusi pada pemahaman dan motivasi belajar. Akhirnya, pengembangan program pelatihan profesional bagi guru yang menekankan strategi penyeimbangan penggunaan L1 dan TL, serta menguji dampaknya terhadap kecemasan belajar dan partisipasi siswa, akan memberikan panduan praktis untuk mengurangi ketergantungan pada L1 sambil mempertahankan keuntungan pedagogisnya.

  1. Code-switching in a Turkish secondary school | ELT Journal | Oxford Academic. code switching turkish... doi.org/10.1093/elt/50.4.303Code switching in a Turkish secondary school ELT Journal Oxford Academic code switching turkish doi 10 1093 elt 50 4 303
  2. Student-Teachers’ Beliefs on the Use of L1 in EFL Classroom: A Global Perspective | Shabir | English... doi.org/10.5539/elt.v10n4p45Student TeachersAo Beliefs on the Use of L1 in EFL Classroom A Global Perspective Shabir English doi 10 5539 elt v10n4p45
  3. Validate User. validate user sorry experiencing unusual traffic time please help confirm robot take content... academic.oup.com/eltj/article-lookup/doi/10.1093/elt/50.4.303Validate User validate user sorry experiencing unusual traffic time please help confirm robot take content academic oup eltj article lookup doi 10 1093 elt 50 4 303
  4. First language use among second language teachers: Views vs practice | Jurnal Cakrawala Pendidikan. first... doi.org/10.21831/cp.v41i3.42988First language use among second language teachers Views vs practice Jurnal Cakrawala Pendidikan first doi 10 21831 cp v41i3 42988
File size819.79 KB
Pages15
DMCAReportReport

ads-block-test