UNDIKSHAUNDIKSHA

Jurnal Pendidikan IndonesiaJurnal Pendidikan Indonesia

Kemampuan ilmiah siswa yang berada di bawah standar rata‑rata internasional mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara terus‑menerus di Indonesia. Ketidakmerataan pemahaman keterampilan proses ilmiah pada daerah seperti Kabupaten Sragen memerlukan perhatian khusus. Guru sebagai inti pendidikan diharapkan dapat mengembangkan secara profesional keterampilan proses ilmiah peserta didik. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh profesionalitas guru terhadap keterampilan tersebut, meliputi profil keterampilan serta penguasaan aspek‑aspek keterampilan. Penelitian bersifat survei deskriptif kuantitatif yang melibatkan 198 siswa dan guru biologi. Data siswa dikumpulkan melalui tes, sedangkan data guru melalui kuesioner dan wawancara. Hasil menunjukkan bahwa keterampilan proses ilmiah di Sragen berada pada kategori sedang dengan nilai rata‑rata 19,22 dari maksimal 32; aspek keterampilan yang paling dikuasai adalah komunikasi dan prediksi, sedangkan yang terendah adalah identifikasi variabel serta pengumpulan dan pengolahan data, serta terdapat pengaruh profesionalitas guru terhadap keterampilan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, profil keterampilan proses sains siswa SMA di Kabupaten Sragen termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata‑rata 19,22 dari maksimal 32.Aspek yang paling dikuasai adalah kemampuan berkomunikasi dan memprediksi, sedangkan aspek terendah meliputi identifikasi variabel serta pengumpulan dan pengolahan data, dan terdapat pengaruh profesionalitas guru terhadap keterampilan proses sains tersebut.Penelitian ini memberikan saran kepada guru dan pemerintah Kabupaten Sragen untuk menjadikan temuan ini sebagai acuan dalam upaya optimalisasi keterampilan proses sains siswa serta memperbaiki program pelatihan guru guna meningkatkan profesionalitas dan keberhasilan pembelajaran.

Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki secara longitudinal dampak program pelatihan profesionalitas guru yang dirancang khusus pada peningkatan keterampilan proses sains siswa, terutama pada aspek-aspek yang masih rendah seperti identifikasi variabel serta pengumpulan dan pengolahan data, dengan mengumpulkan data pra‑dan pasca‑intervensi selama satu tahun penuh pada sejumlah sampel siswa dan guru di berbagai sekolah menengah, serta menganalisis perubahan skor keterampilan melalui tes standar yang sama. Selain itu, studi kualitatif mendalam yang memfokuskan pada praktik mengajar guru biologi di lingkungan sekolah yang beragam dapat mengungkap strategi pedagogik dan aktivitas pembelajaran inovatif yang berhasil mengintegrasikan keterampilan proses sains tingkat tinggi, sehingga memungkinkan penyusunan model pembelajaran berbasis inquiry yang dapat diuji coba dan direplikasi secara luas. Selanjutnya, penelitian komparatif antara Kabupaten Sragen dengan wilayah lain yang memiliki karakteristik demografis, infrastruktural, dan kebijakan pendidikan berbeda dapat menilai sejauh mana faktor kontekstual seperti fasilitas laboratorium, dukungan pihak sekolah, maupun program pemerintah memoderasi hubungan antara profesionalitas guru dan penguasaan keterampilan proses sains siswa, yang pada akhirnya akan memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.

  1. Students’ Errors in Solving Science Reasoning-Domain of Trends in International Mathematics... doi.org/10.15294/jpii.v7i1.11352StudentsyCE Errors in Solving Science Reasoning Domain of Trends in International Mathematics doi 10 15294 jpii v7i1 11352
  2. Jurnal Pendidikan Indonesia. teacher science process skills students jurnal pendidikan authors hidayah... doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v9i4.22904Jurnal Pendidikan Indonesia teacher science process skills students jurnal pendidikan authors hidayah doi 10 23887 jpi undiksha v9i4 22904
File size286.15 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test