INTELEKTUALINTELEKTUAL
0Organisasi Muhammadiyah memiliki sekolah inklusi yang perlu beradaptasi selama pandemi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19). Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi adaptasi yang diterapkan oleh dua sekolah inklusi Muhammadiyah di Surabaya, yaitu Sekolah Peduli Anak Hebat (SPAH) dan Sekolah Kreatif Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi untuk memahami konteks khusus situasi pembelajaran kedua sekolah inklusi selama pandemi COVID-19. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi; dua koordinator siswa penyandang disabilitas serta lima guru diwawancarai mengenai kebijakan dan proses pembelajaran selama pandemi, serta observasi dilakukan selama proses pembelajaran. Data sekunder juga diperoleh dari penelusuran media sosial dan platform e‑learning sekolah. Analisis data menunjukkan bahwa strategi adaptasi meliputi koordinasi dan kolaborasi rutin antara orang tua, guru, dan siswa, pembangunan kerja sama komunitas, serta pembuatan kebijakan pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses. Hasilnya membuktikan bahwa kedua sekolah inklusi Muhammadiyah di Surabaya telah beradaptasi dengan pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Namun, kedua sekolah masih perlu meningkatkan kualitas, khususnya dalam menciptakan platform pembelajaran asinkron yang dapat diakses oleh siswa penyandang disabilitas.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah inklusi Muhammadiyah, SPAH dan Sekolah Kreatif, berhasil mengadaptasi pembelajaran bagi siswa penyandang disabilitas melalui kebijakan fleksibel dan koordinasi dengan orang tua, meskipun masih menghadapi kendala terutama kurangnya dukungan orang tua selama pandemi.Desain pembelajaran asinkron masih perlu ditingkatkan agar lebih dapat diakses oleh siswa penyandang disabilitas.Oleh karena itu, penelitian lanjutan diperlukan untuk mengevaluasi sejauh mana platform e‑learning asinkron memenuhi kebutuhan aksesibilitas serta mengidentifikasi faktor‑faktor yang memengaruhi keterlibatan orang tua dalam pembelajaran daring.
Penelitian selanjutnya dapat mengkaji kegunaan dan tingkat aksesibilitas platform e‑learning asinkron yang saat ini digunakan oleh sekolah inklusi, dengan melibatkan pengguna dari berbagai jenis disabilitas melalui metode campuran antara pengujian kegunaan kuantitatif dan wawancara mendalam untuk mengidentifikasi hambatan teknis maupun konten. Selanjutnya, studi dapat difokuskan pada faktor‑faktor yang memengaruhi keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran daring, seperti status sosial‑ekonomi, tingkat literasi digital, dan nilai budaya, guna merumuskan strategi intervensi yang meningkatkan partisipasi orang tua secara berkelanjutan. Terakhir, peneliti dapat merancang serta menguji prototipe lingkungan belajar asinkron yang inklusif, dengan mengintegrasikan konten multimodal (audio, visual, dan taktil) yang disesuaikan untuk berbagai kategori disabilitas, kemudian menilai dampaknya terhadap hasil belajar, motivasi, dan rasa keterhubungan siswa dalam konteks pendidikan inklusi.
| File size | 208.91 KB |
| Pages | 9 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
INTELEKTUALINTELEKTUAL Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui survei, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Implementasi HMFL ProgramPengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui survei, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Implementasi HMFL Program
INTELEKTUALINTELEKTUAL Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara hubungan guru-siswa, kesejahteraan subjektif guru, dan pengalaman mengajar. Akan tetapi,Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara hubungan guru-siswa, kesejahteraan subjektif guru, dan pengalaman mengajar. Akan tetapi,
INTELEKTUALINTELEKTUAL Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan reliabilitas uji-ulang sebesar 0,88 dan dianalisis menggunakan frekuensi, persentase, rata-rata, dan uji-t. HasilData dikumpulkan melalui kuesioner dengan reliabilitas uji-ulang sebesar 0,88 dan dianalisis menggunakan frekuensi, persentase, rata-rata, dan uji-t. Hasil
INTELEKTUALINTELEKTUAL Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tahap, yaitu pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Namun, tingkat perkembangan moralKohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tahap, yaitu pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Namun, tingkat perkembangan moral
Useful /
UKIPUKIP Penelitian ini juga mengkaji teori terkait penerapan IFRS terhadap peningkatan relevansi nilai. Hasil penelitian menyimpulkan penerapan IFRS memberikanPenelitian ini juga mengkaji teori terkait penerapan IFRS terhadap peningkatan relevansi nilai. Hasil penelitian menyimpulkan penerapan IFRS memberikan
UMMUMM Penelitian ini merumuskan model penyelesaian sengketa pelanggaran pemilihan melalui Badan Pengawas Pemillu dan Mahkamah Konstitusi di Indonesia. PenelitianPenelitian ini merumuskan model penyelesaian sengketa pelanggaran pemilihan melalui Badan Pengawas Pemillu dan Mahkamah Konstitusi di Indonesia. Penelitian
INTELEKTUALINTELEKTUAL Hasil pengujian menunjukkan nilai alpha test sebesar 99,36 % (31 responden) dan beta test sebesar 91,50 % (45 responden), sehingga dapat disimpulkanHasil pengujian menunjukkan nilai alpha test sebesar 99,36 % (31 responden) dan beta test sebesar 91,50 % (45 responden), sehingga dapat disimpulkan
INTELEKTUALINTELEKTUAL E-modul interaktif dapat membantu siswa memahami konsep hidrolisis garam dengan lebih baik dan mengurangi kesalahpahaman. Penggunaan teknologi informasiE-modul interaktif dapat membantu siswa memahami konsep hidrolisis garam dengan lebih baik dan mengurangi kesalahpahaman. Penggunaan teknologi informasi