UGMUGM

Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of Business

Makalah ini membahas dan mengusulkan isu-isu kebijakan terkait pengembangan industri mikrofinansial di Indonesia. Meskipun mampu membiayai usaha skala kecil, perkembangan industri mikrofinansial masih jauh tertinggal dibandingkan bank komersial. Fokus kebijakan pada pengembangan praktik keuangan yang sehat di mikrobank telah mengabaikan peran lembaga mikrofinansial semi-formal dan informal (MFIs) dalam melayani masyarakat miskin. Kepatuhan terhadap praktik perbankan yang sehat dapat secara tidak langsung menjauhkan mikrobank dari melayani masyarakat miskin. Mengingat kemampuan MFIs informal dan semi-formal dalam menjangkau masyarakat miskin, tantangan kebijakan mikrofinansial di Indonesia adalah mengembangkan sistem keuangan inklusif di mana perkembangan mikrobank berjalan seiring dengan perkembangan MFIs semi-formal dan informal, seperti koperasi dan kelompok simpan pinjam (ROSCAs).

Pendekatan komersialisasi dalam mikrofinansial tidak selalu sejalan dengan tujuan menjangkau masyarakat miskin.Mikrobank cenderung mengabaikan masyarakat miskin demi profitabilitas, sementara MFIs semi-formal dan informal seperti koperasi dan ROSCAs lebih mampu melayani masyarakat miskin dengan pendekatan sosial.Kebijakan mikrofinansial di Indonesia perlu mempromosikan pengembangan mikrobank secara paralel dengan MFIs semi-formal dan informal untuk mencapai sistem keuangan yang inklusif.Selain itu, diperlukan inovasi finansial yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat miskin dan penguatan intermediasi sosial untuk meningkatkan dampak mikrofinansial terhadap pengurangan kemiskinan.

Penelitian lanjutan dapat mengkaji efektivitas linkage program antara mikrobank dengan MFIs semi-formal dan informal dalam meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat miskin. Selain itu, penting untuk mengeksplorasi model inovasi finansial yang menggabungkan pendekatan komersial dan sosial untuk memastikan keberlanjutan dan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat miskin. Studi lebih lanjut juga diperlukan untuk mengevaluasi peran intermediasi sosial dalam memperkuat kapasitas masyarakat miskin dalam mengakses dan memanfaatkan layanan keuangan secara optimal.

File size82.32 KB
Pages24
DMCAReportReport

ads-block-test