UNIDAUNIDA

Jurnal GovernansiJurnal Governansi

Kartu Identitas Anak (KIA) merupakan kartu yang kepemilikan resmi pada anak diumur yang belum dari 17 tahun dan belum menikah. Selama ini pelayanan di lembaga Dinas. secara akumulatif masih rendah. salah satu kendalanya dikarenakan kurangnya kesadaran atas manfaat kartu identitas anak dan sosialisasi belum optimal. Tujuan dalam penelitian yang dimaksud untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelayanan kartu identitas anak, hambatan-hambatan dalam efektivitas pelayanan, dan upaya dalam menyelesaikan hambatan dalam efektivitas pelayanan kartu identitas anak. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Dengan sampel 100 orang dari unsur masyarakat dan 32 pegawai. Data dikumpulkan melalui teknik data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan skala likert. Hasil menunjukkan bahwa tanggapan secara keseluruhan bahwa masyarakat yakni memperoleh nilai 3,49 dalam kriteria “Baik dan hasil tanggapan responden pegawai yakni memperoleh nilai 4,09 dalam kriteria “Baik. Penilaian kedua unsur tersebut dinilai baik artinya didalam indikator peningkatan kemampuan dalam keterampilan komunikasi dan keahlian mendeteksi dokumen sehingga pelayanan diberikan dapat meminimalisasikan capaian jumlah kartu identitas anak. Artinya pelaksanaan pelayanan kartu identitas anak dikatakan efektif namun masih terdapat sebagian faktor kendala dalam pelayanan diantaranya sosialisasi belum dilakukan secara merata sehingga perlu untuk dilakukan perbaikan dari segi metode sosialisasinya agar lebih efektif.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tanggapan secara keseluruhan bahwa masyarakat yakni memperoleh nilai 3,49 dalam kriteria “Baik dan pegawai memperoleh nilai 4,09 dalam kriteria “Baik.Namun di berbagai dimensi terdapat kendala dalam kurang optimalnya capaian target kepemilikan yakni.(1) sebagian masyarakat atau orang tua dan lembaga masih belum sadar akan pentingnya manfaat KIA dan.(2) Sosialisasi yang dilakukan belum optimal baik langsung, media digital, dan media cetak.Upaya dalam menyelesaikan kendala yang di hadapi yakni (1) melakukan sosialisasi dengan metode edukasi dan pembinaan bertingkat yang dilakukan setiap berkala.(2) menyediakan penambahan informasi digital salah satunya tiktok untuk mensosialisasikan pelayanan untuk mengoptimalisasikan tingkat kesadaran dan pemahaman.

Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan dan menguji coba sebuah model sosialisasi terpadu yang melibatkan aktor lokal seperti sekolah dan puskeskas, serta menggunakan media digital interaktif seperti video edukasi dan alat peraga, untuk melihat sejauh mana peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat di wilayah pedalaman. Selanjutnya, sebuah studi yang membandingkan efektivitas antara kampanye di platform media singkat seperti TikTok dengan metode tatap muka tradisional atau media cetak sangatlah krusial, terutama untuk mengetahui pendekatan mana yang paling relevan bagi orang tua dengan latar belakang literasi digital yang beragam. Di samping itu, penelitian juga dapat mengeksplorasi lebih dalam tentang bagaimanakah pengaruh penerapan layanan tiga dalam satu (akta kelahiran, KK, dan KIA) terhadap motivasi orang tua untuk mengurus dokumen dan efisiensi waktu pelayanan secara keseluruhan. Dengan mendalami tiga topik ini, diharapkan akan ditemukan formulasi strategi komunikasi dan inovasi pelayanan yang lebih tepat sasaran dan berdampak nyata dalam menyelesaikan masalah rendahnya kepemilikan KIA.

  1. #kartu identitas anak#kartu identitas anak
  2. #identitas anak kia#identitas anak kia
Read online
File size435.34 KB
Pages10
Short Linkhttps://juris.id/p-1s5
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test