KEMENSOSKEMENSOS

Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan SosialSosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Berbagai lembaga yang menyelenggarakan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba telah berkembang, salah satunya diselenggarakan oleh Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya yang menerapkan pendekatan spiritualisme Islam untuk mengubah kebiasaan menggunakan narkoba menjadi kebiasaan melaksanakan ritual keagamaan sehingga tertanam sikap dan perilaku yang yang baik atau ahlakul karimah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba di Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer diperoleh dari informan yang terdiri dari pimpinan pondok pesantren, pimpinan yayasan, pengelola Inabah, dan anak bina sebagai penerima manfaat. Hasil penelitian menunjukkan proses rehabilitasi yang diselenggarakan oleh Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya menggunakan aktivitas beribadah keagamaan sebagai kegiatan yang mengalihkan perhatian dan tenaga penyalahguna dari keinginan untuk menggunakan narkoba. Dari tujuan dan proses rehabilitasi, pendekatan spiritualisme yang dijalankan lembaga memungkinkan terjadinya perubahan perilaku melalui aktivitas ritual yang dapat mengembangkan dan memperkuat aspek spiritual anak bina. Namun demikian, masih dibutuhkan proses tindak lanjut untuk penguatan agar anak bina tidak lagi tergoda dengan kebiasaan lamanya yang buruk. Kajian kritis yang bersifat evaluatif diperlukan pada layanan berbasis faith based untuk memperkuat pengaruh dan posisi dari pendekatan ini di arena praktik pekerjaan sosial.

Sumber masalah sosial secara substantif sebenarnya terletak kepada sikap warga masyarakat terhadap sistem keyakinan yang diturunkan kepada nilai-nilai dan norma-norma sosial masyarakat itu sendiri.Dengan demikian rehabilitasi penyimpangan perilaku dalam bentuk penyalahgunaan narkoba dari sisi pelaku dengan pendekatan spiritual sesungguhnya merupakan upaya untuk mengembalikan pelaku kepada sistem keyakinan dan sistem nilai tersebut.Hal ini sesungguhnya merupakan upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan kedudukan manusia sebagai hamba Tuhan yang lemah, sehingga diharapkan dapat menjadi modal untuk mendapatkan kembali jiwa yang bersih dan dapat kembali ke lingkungan masyarakat.Hal tersebut sesuai dengan tujuan pekerjaan sosial yaitu agar warga masyarakat dapat berfungsi secara sosial, mampu beradaptasi pada setiap perubahan dengan tetap berpijak kepada sistem keyakinan dan nilai-nilai yang hidup di masyarakat itu sendiri.Pendekatan spiritualisme memungkinkan proses rehabilitasi menyentuh sisi dalam (jiwa) pada diri anak bina.Namun demikian, masih dibutuhkan sebuah proses tindak lanjut untuk penguatan agar anak bina tidak tergoda lagi kepada kebiasaan lamanya yang buruk.Tujuan tersebut dimungkinkan dapat dicapai jika proses rehabilitasi ini berlanjut sampai tertanamnya kembali keyakinan serta sistem nilai masyarakat di dalam diri individu-individu anak bina.Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem rehabilitasi yang melibatkan berbagai bidang keahlian untuk mendukung proses resosialisasi yang dimaksud tersebut.Dilihat dari perkembangan anak bina selama dalam proses rehabilitasi memang dapat dikatakan anak bina sudah sembuh dari kebiasaan buruknya, namun perlu diingat bahwa penyembuhan di tempat rehabilitasi belum dapat menjamin keterbebasan yang sesungguhnya dari masalah ketika anak bina sudah kembali ke lingkungan asalnya.Dibutuhkan sebuah program lanjutan yang tidak hanya fokus kepada anak bina, melainkan juga melibatkan berbagai fihak dari luar untuk membantu mempersiapkan anak bina kembali ke kehidupan pergaulan masyarakat sebagai warga masyarakat yang sama dengan warga masyarakat yang lain.Di pondok pesantren Suryalaya, program ini sudah ada yang disebut program bina lanjut.Diperlukan kajian khusus untuk menelaah bagaimana pelaksanaan program ini, beserta segala faktor pendukungnya, sampai kepada efektivitasnya.

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk mengembangkan sistem rehabilitasi yang melibatkan berbagai bidang keahlian, seperti psikologi, agama, dan sosial, untuk mendukung proses resosialisasi yang menyeluruh. Selain itu, diperlukan program lanjutan yang tidak hanya fokus pada anak bina, tetapi juga melibatkan berbagai pihak dari luar, seperti keluarga dan komunitas, untuk membantu mempersiapkan anak bina kembali ke kehidupan bermasyarakat. Kajian kritis dan evaluatif juga diperlukan untuk memperkuat pengaruh dan posisi pendekatan spiritualisme dalam praktik pekerjaan sosial, khususnya dalam layanan berbasis faith-based. Dengan demikian, dapat tercapai tujuan rehabilitasi yang berkelanjutan dan efektif dalam mengembalikan individu ke masyarakat dengan sistem nilai dan keyakinan yang kuat.

  1. #sosial masyarakat modern#sosial masyarakat modern
Read online
File size500.28 KB
Pages13
Short Linkhttps://juris.id/p-1kF
DMCAReport

Related /

ads-block-test