JOURNALKEBERLANJUTANJOURNALKEBERLANJUTAN

International Journal of Environmental, Sustainability, and Social ScienceInternational Journal of Environmental, Sustainability, and Social Science

Studi ini mengeksplorasi persepsi publik terhadap imigrasi ilegal di Afrika Selatan, berfokus pada sikap, faktor yang mempengaruhi, dan hubungan antara imigrasi dan kejahatan. Untuk mencapai tujuan ini, pendekatan penelitian kuantitatif diterapkan, dan survei potong lintang dilakukan di antara 490 responden yang berusia 18 tahun ke atas. Kuesioner terstruktur digunakan untuk pengumpulan data, dan analisis statistik deskriptif dan inferensial dilakukan menggunakan SPSS versi 29.0. Karakteristik demografis kunci seperti usia, pendidikan, dan pendapatan dinilai, bersama dengan pandangan responden tentang dampak imigrasi ilegal terhadap pelayanan publik, kompetisi pekerjaan, dan integrasi budaya. Analisis regresi logistik binomial dilakukan untuk mengidentifikasi prediktor signifikan dari sikap terhadap imigrasi ilegal. Hasilnya mengungkapkan bahwa usia dan tingkat pendidikan merupakan prediktor terkuat dari sikap positif terhadap imigrasi ilegal, sementara kewarganegaraan Afrika Selatan diasosiasikan dengan persepsi yang lebih negatif. Temuan ini menyoroti kompleksitas sikap publik terhadap imigrasi, yang dibentuk oleh berbagai faktor demografis dan sosial ekonomi. Beberapa menganggap imigrasi ilegal sebagai faktor sosial ekonomi yang berkontribusi terhadap kejahatan dan kegiatan ilegal lainnya, meskipun sebagian besar populasi melihatnya secara positif.

Studi tentang persepsi publik terhadap imigrasi di Afrika Selatan mengungkap wawasan demografis, sikap, dan statistik yang penting.Responden terbagi rata antara laki-laki dan perempuan, dengan sebagian besar berusia antara 26 dan 45 tahun.Mayoritas memiliki kualifikasi pascasarjana, dan sebagian besar dipekerjakan, dengan pendapatan lebih dari R10.Secara geografis, sebagian besar berasal dari Limpopo dan Gauteng, yang merupakan daerah dengan tingkat imigrasi yang lebih tinggi.Secara sikap, lebih dari 50% responden melihat imigrasi sebagai perkembangan positif, meskipun masalah pelayanan publik dan kompetisi pekerjaan menjadi perhatian.Analisis regresi logistik mengidentifikasi usia dan pendidikan sebagai prediktor signifikan bagi persepsi positif terhadap imigrasi.Individu yang lebih tua dan berpendidikan lebih cenderung memiliki pandangan positif terhadap imigrasi, sementara kewarganegaraan Afrika Selatan merupakan prediktor kuat sikap negatif.Faktor gender, status pekerjaan, pendapatan, dan kepemilikan properti tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi.

Penelitian lebih lanjut dapat berfokus pada bagaimana pendidikan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap imigrasi, pertanyaan kuncinya adalah, bagaimana strategi pendidikan yang efektif dapat digunakan untuk meminimalisir sikap negatif terhadap imigran? Selain itu, bisa dilakukan studi longitudinal untuk melihat perubahan sikap publik seiring waktu, terutama dalam konteks perubahan kondisi ekonomi atau kebijakan imigrasi. Riset juga perlu dilakukan untuk mengeksplorasi dinamika lokal yang memengaruhi sikap terhadap imigrasi di berbagai provinsi, hal ini bertujuan untuk memahami bagaimana keterkaitan antara kondisi ekonomi daerah dan pandangan masyarakat terhadap imigran dapat bermanfaat untuk perumusan kebijakan yang lebih baik.

  1. #hkbp nommensen#hkbp nommensen
Read online
File size297.09 KB
Pages12
Short Linkhttps://juris.id/p-1vk
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test