UNIDAUNIDA

Jurnal GovernansiJurnal Governansi

Dinamika perang saat ini, yang semakin dipengaruhi oleh kemajuan teknologi semangkin pesat, menuntut adaptasi dan inovasi dalam strategi pertahanan dan keamanan suatu negara yang berdaulat. Berkaca kepada perang Rusia-Ukraina, melengkapi masing-masing Rai Arhanud di setiap Batalyon maupun Sat Rudal menjadi sangat strategis serta sangat diperlukan. Tetapi saat ini, Arhanud TNI AD belum memiliki satuan anti drone yang secara spesifik menangani ancaman serangan musuh yang tersebar di seluruh Kotama. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan pertahanan kita dihadapkan pada perkembangan senjata perang modern. Penelitian bertujuan untuk dapat menganalisis integrasi teknologi anti drone ke dalam struktur dan doktrin operasionalnya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi pertahanan udara di satuan Arhanud TNI AD. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui jumlah sampel mengacu pada analisa pimpinan TNI AD. Hasil penelitian menunjukan bahwa Personel atau SDM Satuan Arhanud TNI AD umumnya sudah memiliki kemampuan yang memadai dalam menjalankan tugas pokok pertahanan udara. Diperlukan penyesuaian yang menyeluruh, baik dari segi operasional maupun taktis, untuk mengintegrasikan teknologi anti-drone ke dalam satuan Arhanud. Satuan Arhanud telah memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi ancaman konvensional, hingga saat ini mereka masih belum dilengkapi dengan satuan khusus anti-drone yang dirancang secara spesifik untuk mendeteksi, melacak, dan menetralisir serangan drone musuh. Perlunya dorongan dan prioritas yang lebih besar untuk mengembangkan teknologi anti-drone guna menghadapi ancaman udara yang semakin kompleks.

Pengembangan Satuan Arhanud menghadapi tantangan signifikan terkait keterbatasan SDM dan sarana pendukung untuk teknologi anti-drone, yang memerlukan pelatihan khusus dan mendalam.Riset dan pengembangan satuan anti-drone TNI AD belum optimal karena kendala anggaran dan ketiadaan program R&D khusus dari Kementerian Pertahanan.Oleh karena itu, prioritas dan dorongan yang lebih besar sangat diperlukan untuk mengembangkan teknologi anti-drone guna memperkuat pertahanan udara nasional dalam menghadapi ancaman modern yang semakin kompleks.

Penelitian lanjutan dapat menelusuri bagaimana model kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga riset, baik di dalam maupun luar negeri, bisa diterapkan secara efektif untuk mempercepat pengembangan teknologi anti-drone yang canggih bagi Satuan Arhanud TNI AD. Misalnya, bagaimana strategi alokasi anggaran yang lebih inovatif dapat mengatasi kendala finansial dalam riset dan pengembangan alutsista anti-drone, termasuk kemungkinan pembentukan konsorsium industri pertahanan nasional yang fokus pada sistem pertahanan udara otonom. Selain itu, penting untuk meneliti secara mendalam bagaimana kurikulum pelatihan personel Arhanud dapat diperbarui dan disesuaikan untuk menguasai teknologi anti-drone yang kompleks, mulai dari deteksi hingga netralisasi, serta bagaimana doktrin operasional pertahanan udara perlu direvisi agar selaras dengan ancaman modern seperti serangan drone berkelompok. Studi juga bisa fokus pada perancangan cetak biru infrastruktur pertahanan udara nasional yang terintegrasi, yang tidak hanya mencakup perangkat keras anti-drone, tetapi juga sistem komando dan kendali berbasis kecerdasan buatan untuk merespons ancaman udara yang sangat cepat dan beragam. Pendekatan ini akan membantu TNI AD merumuskan strategi jangka panjang yang berkelanjutan untuk memastikan kesiapan pertahanan udara Indonesia di masa depan.

  1. #efisiensi operasi#efisiensi operasi
  2. #operasi udara#operasi udara
Read online
File size205.1 KB
Pages8
Short Linkhttps://juris.id/p-1se
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test