NEWINERANEWINERA

Journal La SocialeJournal La Sociale

Tujuan utama dari makalah tinjauan pustaka ini adalah untuk menyoroti kepercayaan sosial dan ergonomi pada kursi tradisional furnitur kayu tinjauan pustaka terkait. Secara khusus, tinjauan pustaka terbatas mengenai kursi tradisional furnitur kayu dari segi ergonomi yang mencirikan struktur dasar, keamanan, fungsi, dan sifat estetika. Makalah ini kemudian memberikan solusi-solusi untuk mendesain ulang kursi tradisional yang mendorong perilaku duduk yang lebih sehat dengan fokus pada konfigurasi komponen yang tepat. Makalah ini juga mengeksplorasi pertimbangan lintas budaya yang terkait dengan desain furnitur kursi tradisional.

Duduk secara umum terus disamakan dengan penggunaan kursi dengan kaki, bagian duduk, sandaran punggung, dan sandaran tangan.Desain kursi ergonomis yang baik telah mempromosikan perilaku duduk yang lebih sehat yang berpusat pada konfigurasi yang tepat dari berbagai komponen kursi.Kontribusi makalah ini adalah dalam menyelidiki ergonomi kursi kayu tradisional dan mendemonstrasikan metode heuristik untuk mengukur parameter ergonomi kursi kayu tradisional berdasarkan preferensi pengguna tradisional mengenai konsep ergonomi di antara kursi tradisional yang digunakan sebagai takhta.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi bagaimana kepercayaan sosial spesifik dari berbagai budaya Afrika mempengaruhi preferensi desain kursi kayu tradisional dalam konteks industri lokal, misalnya dengan mempelajari apakah norma-norma tabo atau kepercayaan relijius turut membentuk pilihan bahan dan bentuk kursi yang dianggap aman secara spiritual. Selain itu, studi dapat diperluas untuk menguji dampak konfigurasi kursi ergonomis yang direkomendasikan pada penurunan gangguan muskuloskeletal di kalangan pekerja tradisional, seperti dengan membandingkan penggunaan kursi kayu yang dimodifikasi dengan kursi modern di industri kecil di Nigeria atau China, untuk mengetahui apakah perubahan postur duduk dapat mengurangi insiden cedera tulang belakang. Akhirnya, penelitian dapat dikembangkan untuk mengembangkan model heuristik baru yang mengintegrasikan pertimbangan lintas budaya dan ergonomi dalam merancang kursi kayu tradisional yang lebih efisien untuk konteks industri berkembang, dengan bertanya apakah adaptasi teknologi sederhana dapat meningkatkan kegunaan kursi tanpa kehilangan nilai estetika budaya asli, dan bagaimana hal itu mempengaruhi produktivitas dan kesehatan pekerja di negara-negara berkembang seperti Ghana atau Cina, sambil memperhatikan keterbatasan studi sebelumnya yang terutama terfokus pada masyarakat industri maju. Dengan demikian, arah studi ini bukan hanya menampilkan solusi praktis, tetapi juga menggali interaksi kompleks antara kepercayaan kultural, ergonomi fisiologis, dan inovasi desain untuk menciptakan kursi yang lebih inklusif dan terjangkau bagi komunitas global yang beragam. Proyek masa depan bisa melibatkan survei lapangan di berbagai wilayah untuk validasi preferensi pengguna, serta eksperimen kecil untuk mengukur perubahan fisiologis langsung dari desain kursi yang disesuaikan dengan konteks sosial setempat, mencerminkan pentingnya mendekatkan solusi ergonomis dari bawah ke atas daripada dari atas ke bawah dalam pandangan globalisasi industri furnitur kayu. Penelitian ini memiliki potensi untuk berkontribusi pada pengembangan standar ergonomis internasional yang peka budaya, yang bisa membantu industri tradisional menghadapi tantangan transisi menuju praktik kerja yang lebih modern without sacrificing their heritage values.

  1. Social Beliefs and Ergonomics on Traditional Seat of Wooden Furniture Review of Related Literature |... doi.org/10.37899/journal-la-sociale.v1i4.80Social Beliefs and Ergonomics on Traditional Seat of Wooden Furniture Review of Related Literature doi 10 37899 journal la sociale v1i4 80
  1. #industri furnitur kayu#industri furnitur kayu
  2. #traditional seat#traditional seat
File size545.85 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test