UNISMUH PALUUNISMUH PALU

Journal of Public Health and PharmacyJournal of Public Health and Pharmacy

Tren penggunaan kontrasepsi di Indonesia meningkat dari 49,7 % pada 1997 menjadi 61,9 % pada 2012, namun menurun menjadi 61,1 % pada 2015. Penggunaan kontrasepsi modern masih dominan pada metode jangka pendek dan terdistorsi dalam pola penggunaan satu metode. Distorsi tersebut dipengaruhi oleh kualitas program. Tujuan penelitian adalah menggambarkan penggunaan kontrasepsi modern dan kualitas layanan rencana keluarga di tingkat distrik. Penelitian ini bersifat cross‑sectional menggunakan data survei PMA2020 yang dikumpulkan antara Mei hingga Oktober 2015 di Indonesia. Sampel terdiri dari perempuan yang aktif seksual dan kesehatan yang menggunakan teknik pemilihan sampel acak bertingkat dua. Hasil penelitian menunjukkan persentase penggunaan kontrasepsi modern dominan pada metode yang distorsi (93 %). Metode yang distorsi terletak pada kontrasepsi suntik (62,4 %). Lingkungan layanan tidak memadai. Indeks lingkungan layanan rencana keluarga di distrik menunjukkan kondisi tidak memadai (75 %) dan ketersediaan metode kontrasepsi di distrik kurang dari 5 jenis (69 %). Hasil ini menjelaskan bahwa indeks lingkungan layanan tidak memadai menimbulkan penggunaan kontrasepsi yang distorsi (94,7 %). Distrik dengan lingkungan layanan yang tidak memadai memiliki tingkat distorsi metode yang lebih tinggi dibanding distrik dengan lingkungan layanan memadai. Peningkatan kualitas lingkungan layanan rencana keluarga dapat membantu perempuan dalam memilih kontrasepsi yang sesuai.

Penggunaan kontrasepsi modern di tingkat distrik cenderung skewed pada metode suntik.Kualitas layanan rencana keluarga yang tidak memadai tidak selalu menjadikan distrik memiliki distorsi metode tertentu.Segera mengambil langkah meningkatkan fasilitas dan pelatihan tenaga kesehatan dapat menghasilkan pilihan kontrasepsi yang lebih beragam.

Pertama, kaji pengaruh fasilitas skrining prenatal dan pelatihan interaktif tenaga kesehatan terhadap variasi metode kontrasepsi di distrik dengan tingkat distorsi tinggi, dengan studi longitudinal yang memantau perubahan pilihan metode selama dua tahun. Kedua, lakukan penelitian eksploratif menilai dampak pemberian ruang privat (ruangan dengan kontrol audio‑visual) di fasilitas kesehatan terhadap kepuasan dan rasa aman perempuan dalam proses konseling rencana keluarga, serta korelasi jangka panjang antara kebersamaan ruang privat dan tingkat penggunaan metode jangka panjang. Terakhir, evaluasi kebijakan integrasi layanan kesehatan ibu‑anak (Puskesmas) dan program keluarga berencana melalui pendekatan mixed‑methods, meninjau pola distribusi layanan, ketersediaan metode, dan kepatuhan pasien, guna memetakan titik lemah dan rancangan intervensi berbasis data yang dapat menurunkan distorsi metode hingga 20 % dalam 3‑5 tahun ke depan.

  1. #dunia proses evaluasi#dunia proses evaluasi
  2. #proses evaluasi responden#proses evaluasi responden
Read online
File size646.88 KB
Pages8
Short Linkhttps://juris.id/p-1kM
DMCAReport

Related /

ads-block-test