BELITUNG RAYABELITUNG RAYA

Just a moment...Just a moment...

Latar Belakang: Tingkat kematian ibu dan anak di provinsi Aceh masih tergolong tinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Selain faktor penyakit, faktor yang berkontribusi pada tingginya angka tersebut adalah faktor sosio‑kultural. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pandangan ibu pascapersalinan, tenaga kesehatan, kader, serta ketua Majelis Adat Aceh mengenai budaya yang terkait dengan masa pascapersalinan dan bayi baru lahir serta program manajemen terpadu bayi muda (MTBM) di Aceh. Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif. Pengumpulan data dilakukan pada Oktober 2016 hingga Januari 2017 terhadap tujuh kader kesehatan melalui diskusi kelompok terfokus (FGD) dan wawancara mendalam terhadap lima ibu pascapersalinan, satu tenaga kesehatan, dan ketua Majelis Adat Aceh. Analisis data menggunakan program perangkat lunak Open‑Code. Hasil: Tiga tema muncul dari data, yaitu: (1) Budaya Madeung pada ibu pascapersalinan di Aceh berhubungan dengan masalah kesehatan maternal, (2) Budaya Peucicap dan Troen Tanoh pada bayi baru lahir di Aceh berpotensi menimbulkan masalah kompleks pada bayi, dan (3) Manajemen terpadu berbasis masyarakat pada bayi muda dapat dilaksanakan sambil mempertahankan budaya Aceh. Kesimpulan: Untuk meningkatkan akses layanan kesehatan ibu dan neonatal yang dipengaruhi oleh isu sosio‑kultural, manajemen terpadu berbasis masyarakat pada bayi muda dianggap tepat dalam konteks budaya Aceh.

Berlandaskan hasil FGD dan wawancara dengan Majelis Adat Aceh, ibu pascapersalinan, kader, dan tenaga kesehatan, penelitian ini mengidentifikasi tiga tema utama, yaitu budaya Madeung pada ibu pascapersalinan yang berhubungan dengan masalah kesehatan maternal, budaya Peucicap dan Troen Tanoh pada bayi baru lahir yang berisiko menimbulkan masalah kompleks, serta kemungkinan pelaksanaan manajemen terpadu berbasis masyarakat pada bayi muda yang tetap menghormati budaya Aceh.Diharapkan kader kesehatan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam memberikan layanan manajemen MTBM di tingkat komunitas sambil menjaga keberlanjutan budaya setempat.Dengan demikian, pendekatan berbasis komunitas dianggap sebagai strategi yang tepat untuk meningkatkan akses layanan kesehatan ibu dan neonatal dalam konteks sosio‑kultural Aceh.

Penelitian selanjutnya dapat menguji secara kuantitatif efektivitas program Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dalam menurunkan angka kematian neonatal di wilayah Aceh, sehingga memberikan bukti empiris mengenai dampak intervensi tersebut. Selain itu, diperlukan studi komparatif yang membandingkan persepsi dan praktik budaya Madeung, Peucicap, dan Troen Tanoh antara komunitas yang menerapkan MTBM dengan yang tidak, untuk memahami sejauh mana adaptasi budaya memengaruhi kepatuhan ibu terhadap layanan kesehatan. Terakhir, disarankan dilakukan penelitian tindakan partisipatif yang melibatkan kader kesehatan, tokoh adat, dan keluarga dalam merumuskan modul edukasi budaya‑sensitif yang dapat diintegrasikan ke dalam pelatihan kesehatan komunitas, guna meningkatkan pengetahuan dan mengurangi hambatan sosio‑kultural dalam pelayanan ibu dan anak.

  1. #icu patient care#icu patient care
Read online
File size645.95 KB
Pages15
Short Linkhttps://juris.id/p-1lE
DMCAReport

Related /

ads-block-test