GREENATIONPUBLISHERGREENATIONPUBLISHER

Jurnal Greenation Pertanian dan PerkebunanJurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan

Risiko merupakan kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat merugikan suatu kegiatan usaha. Risiko sendiri dapat terjadi karena adanya ketidakpastian kondisi di masa mendatang atau penyimpangan yang terjadi yang tidak sesuai dengan harapan. Mengingat sifat risiko yang dinamis, maka petani perlu melakukan antisipasi ketika menghadapi risiko. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Garut. Survei dilakukan terhadap petani cabai rawit di daerah sentra produksi di Kecamatan Pasirwangi, Cikajang, Samarang, Banyuresmi, Tarogong Kaler dan Sucinaraga, data survei untuk mengetahui biaya usahatani cabai rawit dan risiko pendapatan usahatani. Data produksi diperoleh dari Dinas Pertanian Garut untuk mengetahui risiko produksi usahatani cabai merah dan cabai rawit. Data harga diperoleh dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut untuk mengetahui risiko harga cabai rawit, cabai keriting dan cabai merah besar. Semua koefisien harga cabai rawit, cabai keriting dan cabai besar menunjukkan ≤ 0,5 yang berarti usahatani cabai petani memiliki risiko harga yang kecil. Dengan batas bawah di atas 0,5 maka usaha tersebut menguntungkan dengan peringkat tertinggi adalah cabai rawit. Analisis risiko produksi cabai merah dan cabai rawit, nilai koefisien variasi menunjukkan ≤ 0,5 artinya usahatani cabai petani memiliki risiko produksi yang kecil. Dengan batas bawah di atas 0,5 maka yang tertinggi adalah cabai rawit. Analisis risiko pendapatan cabai rawit memiliki koefisien variasi ≥ 0,5 yang menunjukkan bahwa usahatani cabai rawit memiliki potensi risiko, dengan batas bawah (L) bernilai negatif, ini berarti usahatani tersebut tidak menguntungkan. Dilihat dari rasio keuntungan R/C cabai rawit sebesar 1,4 artinya usahatani tersebut sangat menguntungkan dibandingkan dengan rasio keuntungan komoditas lainnya.

Semua koefisien harga cabai rawit, cabai keriting dan cabai besar menunjukkan ≤ 0,5 artinya usahatani cabai petani mempunyai resiko harga kecil.Dengan batas bawah diatas 0,5 usahanya menguntungkan dengan tertinggi urutannya cabai rawit.Analisis resiko produk cabai merah dan cabai rawit koefisien variasi menunjukkan ≤ 0,5 artinya usahatani cabai petani mempunyai risiko produksi kecil.Dengan batas bawah diatas 0,5 yang tertinggi cabai rawit.Analisis risiko pendapatan cabai rawit koefisien variasi nya ≥ 0,5 menunjukkan usahatani cabai rawit mempunyai peluang risiko, dengan batas bawah (L) nya negatif hal ini usahatani tidak menguntungkan.Dilihat dari rasio keuntungan R/C untuk cabai rawit 1,4 artinya usahatani menguntungkan sangat kecil dibanding dengan rasio keuntungan komoditas lainnya.

Penelitian berikutnya dapat menyelidiki dampak perubahan iklim terhadap produksi cabai rawit dan implikasinya terhadap risiko usaha. Selain itu, studi lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi langkah-langkah mitigasi yang efektif guna mengurangi risiko harga dan produksi dalam usaha cabai rawit. Pertanyaan penelitian yang dapat dikembangkan adalah bagaimana strategi pemasaran yang lebih baik bagi petani cabai rawit untuk meningkatkan pendapatan mereka dan mengurangi risiko pendapatan yang dihadapi.

  1. Vol. 1 No. 4 (2023): (JGPP) Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan (November 2023) | Jurnal Greenation... greenationpublisher.org/JGPP/issue/view/28Vol 1 No 4 2023 JGPP Jurnal Greenation Pertanian dan Perkebunan November 2023 Jurnal Greenation greenationpublisher JGPP issue view 28
  2. Analisis Risiko Harga dan Pendapatan Usahatani Cabai Rawit di Kabupaten Kediri | Jurnal Agrimanex: Agribusiness,... Doi.Org/10.35706/Agrimanex.V3i2.8671Analisis Risiko Harga dan Pendapatan Usahatani Cabai Rawit di Kabupaten Kediri Jurnal Agrimanex Agribusiness Doi Org 10 35706 Agrimanex V3i2 8671
  1. #cabai rawit#cabai rawit
  2. #analisis risiko investasi#analisis risiko investasi
Read online
File size760.12 KB
Pages9
DMCAReport

Related /

ads-block-test