HUSADA KARYAJAYAHUSADA KARYAJAYA

JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYAJURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA

Pemahaman adalah suatu kemampuan seseorang dalam memahami arti atau konsep dan juga fakta yang diketahuinya. Cedera adalah kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuh manusia tiba-tiba mengalami penurunan energi dalam jumlah yang melebihi batas toleransi fisiologis atau akibat dari kurangnya satu atau lebih elemen penting seperti oksigen. Cedera biasanya berawal dari rasa keingintahuan dan rasa ingin bereksperimen dengan hal-hal yang baru namun belum mampu atau seimbang dalam memahami bahaya. Hasil Riskesdas (2018) mengatakan bahwa kasus cedera pada anak mencapai 8.2 % dan biasanya terjadi pada anak usia 1-4 tahun, dan 12.1% pada anak usia 5-14 tahun. Berdasarkan data tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman ibu berdasarkan dengan usia dan tingkat pendidikannya dengan menggunakan metode kualitatif dan uji sampel sebanyak 20 orang. Penelitian yang dilakukan selama 1 hari ini didapatkan bahwa adanya peningkatan pemahaman responden sesudah dilakukan sosialisasi baik terhadap definisi, ciri-ciri, penanganan, alat yang digunakan, dan jenis-jenis penanganan pada saat cedera.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pemahaman ibu mengenai definisi cedera mengalami peningkatan setelah dilakukan sosialisasi yaitu sebanyak 33%.Tingkat pemahaman ibu mengenai ciri-ciri dari cedera mengalami peningkatan setelah dilakukan sosialisasi yaitu sebanyak 16%.Tingkat pemahaman ibu terhadap penanganan dari cedera mengalami peningkatan setelah dilakukan sosialisasi yaitu sebanyak 43%.

Berdasarkan latar belakang, metode, hasil, keterbatasan, dan saran penelitian lanjutan yang ada, beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut: Pertama, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat pemahaman ibu terhadap penanganan cedera kaki pada anak, seperti tingkat pendidikan, pengalaman, atau akses terhadap informasi kesehatan. Hal ini penting untuk merancang intervensi yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen dapat dilakukan untuk mengukur secara lebih akurat dampak sosialisasi penkes terhadap tingkat pemahaman dan kemampuan ibu dalam menangani cedera kaki pada anak. Dengan demikian, dapat diperoleh bukti empiris yang lebih kuat untuk mendukung implementasi program penkes secara luas. Ketiga, penelitian kualitatif dapat dilakukan untuk menggali lebih dalam pengalaman dan persepsi ibu terhadap penanganan cedera kaki pada anak, serta faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan mereka. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga untuk mengembangkan materi edukasi yang lebih relevan dan mudah dipahami oleh ibu.

  1. #tangan anak usia#tangan anak usia
Read online
File size232.81 KB
Pages9
DMCAReport

Related /

ads-block-test