PUBLIKASI UNTAGCIREBONPUBLIKASI UNTAGCIREBON

Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan KelautanBarakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan

Budidaya ikan dengan Recirculation Aquaculture System (RAS) adalah ekosistem rekayasa unik yang meminimalkan gangguan lingkungan dengan mengurangi pembuangan polusi nutrisi melalui penggunaan kembali air yang digunakan dalam budidaya ikan. Kegiatan ini dilaksanakan di fasilitas uji lapang LP2IL Serang dimulai pada bulan Juni-November 2020. Dalam pengujian ini, sistem RAS yang dipergunakan untuk pembesaran lobster pasir mempergunakan tahapan pemurnian: sedimentasi, filtrasi fisik, filtrasi biologis, desinfeksi air dengan irradiasi UV, penghilangan CO2, tandon air bersih dan bak-bak pemeliharaan lobster pasir. Parameter kualitas air yang diuji: a) fisika: DO, pH, suhu dan salinitas diukur setiap hari; b) kimia: ammonia (TAN dan UIA), nitrit, nitrat dan fosfat diukur dua minggu sekali. Apabila dari perhitungan nilai UIA didapatkan nilainya diatas baku mutu (>0,05 mg/L) maka ditambahkan molase (26,02% C organik) dengan konsentrasi 64 gr/gr TAN; c) mikrobiologis: penghitungan total bakteri dan Vibrio sp. Dari hasil studi ini diketahui bahwa RAS dapat menjaga kualitas air yang stabil dalam waktu yang relatif lama. Ketersediaan bahan organik (dari sisa pakan, feses dan penambahan molase) yang tinggi dapat mempromosikan pertumbuhan bakteri nitrifikasi. Pematangan bakteri nitrifikasi di dalam kompartemen biofilter memerlukan waktu sekitar 6 minggu. Bakteri tersebut mampu menurunkan kadar amonium nitrogen, dimana akumulasi dari nitrat nitrogen (NO3-) yang dihasilkan dari perombakan nitrit nitrogen (NO2-) oleh bakteri nitrifikasi, merupakan sinyal bahwa proses pematangan bakteri nitrifikasi telah tercapai. Proses nitrifikasi mengkonsumsi alkali, karenanya menurunkan nilai pH di dalam air, selain itu juga mengkonsumsi sejumlah besar oksigen. Rendahnya jumlah bakteri dan vibrio sistem RAS disebabkan oleh penggunaan UV-sterilizer dengan panjang gelombang 254 nm.

Sistem RAS mampu menjaga stabilitas kualitas air dalam waktu yang relatif lama selama pembesaran lobster pasir.Bakteri nitrifikasi dalam biofilter mampu menurunkan konsentrasi amonium nitrogen dan menunjukkan proses pematangan setelah sekitar enam minggu, ditandai dengan akumulasi nitrat nitrogen.Proses nitrifikasi mengonsumsi alkali dan oksigen terlarut secara signifikan, sementara penggunaan UV-sterilizer efektif menekan populasi bakteri dan Vibrio sp.

Pertama, perlu diteliti bagaimana variasi dosis molase memengaruhi kecepatan pematangan biofilter dan efisiensi pengurangan amonia dalam sistem RAS untuk lobster pasir, agar diperoleh formula optimal yang hemat biaya dan ramah lingkungan. Kedua, penting untuk mengkaji penggunaan sumber karbon organik alternatif selain molase, seperti limbah pertanian atau alga mikro, untuk menunjang pertumbuhan bakteri nitrifikasi sekaligus mendorong prinsip daur ulang nutrisi dalam sistem budidaya. Ketiga, perlu dikembangkan penelitian tentang integrasi unit pengolahan CO2 dan penstabil pH otomatis dalam sistem RAS, untuk mengatasi fluktuasi pH dan DO yang terjadi selama proses nitrifikasi, sehingga kondisi lingkungan budidaya tetap stabil tanpa intervensi manual yang intensif. Ketiga ide penelitian ini dapat saling melengkapi untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan kelayakan ekonomi sistem RAS pada skala komersial, terutama untuk komoditas bernilai tinggi seperti lobster pasir. Penelitian lanjutan sebaiknya juga mempertimbangkan aspek pertumbuhan lobster dan kesehatan secara menyeluruh sebagai respons terhadap modifikasi sistem tersebut.

Read online
File size575.1 KB
Pages12
Short Linkhttps://juris.id/p-1qw
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test