PUBLIKASI UNTAGCIREBONPUBLIKASI UNTAGCIREBON

Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan KelautanBarakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan

Wilayah Kabupaten Tegal terdapat dua sentra perikanan tangkap yaitu TPI Larangan di Desa Munjungagung dan TPI Suradadi di Desa Suradadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio nilai produksi/produksi (NP/P) dan analisis Indeks Relatif Nilai Produksi hasil perikanan tangkap. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus yang dilakukan terhadap aspek pemasaran ikan hasil tangkapan yang didaratkan di TPI Larangan dan di TPI Suradadi Kabupaten Tegal. Perhitungan rasio nilai produksi/produksi (NP/P) dan Indeks Relatif Nilai Produksi dilakukan sebagai dasar untuk menganalisis data. Hasil analisis didapat bahwa TPI Larangan mengalami kenaikan yaitu rata-rata pertumbuhan produksi sebesar 15,30% dan rata-rata nilai produksi sebesar 10,86%. Sedangkan untuk TPI Suradadi mengalami penurunan yaitu rata-rata pertumbuhan produksi dan nilai produksi adalah sebesar 5,71% dan 6,09%. Perhitungan Rasio NP/P dan Indeks Relatif Nilai Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Tegal menghasilkan TPI Larangan Rasio NP/N adalah Rp. 8.843,60 dan rata-rata Indeks Relatif Nilai Produksi sebesar 1,17. Sedangkan TPI Suradadi rata-rata Rasio NP/N adalah sebesar Rp. 4.637,34 dan rata-rata Indeks Relatif Nilai Produksi sebesar 0,62. TPI Larangan memiliki kualitas pemasaran yang lebih baik dibandingkan tingkat Kabupaten Tegal, sedangkan TPI Suradadi memiliki kualitas pemasaran kurang baik dibandingkan tingkat Kabupaten Tegal.

Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pertumbuhan produksi dan nilai produksi antara TPI Larangan dan TPI Suradadi di Kabupaten Tegal.TPI Larangan mengalami kenaikan dengan rata-rata pertumbuhan produksi 15,30% dan nilai produksi 10,86%, sementara TPI Suradadi mengalami penurunan.Rasio NP/P dan Indeks Relatif Nilai Produksi menunjukkan TPI Larangan memiliki kualitas pemasaran yang lebih baik daripada tingkat Kabupaten Tegal, sedangkan TPI Suradadi lebih rendah.

Pengembangan penelitian lanjutan bisa dilakukan dengan mengeksplorasi apa strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemasaran di TPI Suradadi agar bisa mengejar tingkat Kabupaten Tegal, misalnya melalui program latihan bagi nelayan tentang teknik pelelangan yang lebih efisien atau peningkatan fasilitas dermaga agar lebih menarik bagi nelayan. Study mendalam juga bisa dilakukan tentang bagaimana pandemi Covid-19 secara spesifik mempengaruhi rantai distribusi perikanan tangkap di daerah pesisir seperti Kabupaten Tegal, dengan pertanyaan seperti apa saja perubahan pola pembelian konsumen selama masa pandemi dan bagaimana nelayan bisa beradaptasi untuk menjaga nilai produksi. Selain itu, perlu penelitian lebih lanjut tentang faktor lingkungan laut yang mungkin memengaruhi stok ikan jenis pelagis kecil seperti Teri Jawa dan Teri Nasi, misalnya dengan mengkaji apakah perubahan upaya penangkapan atau cuaca ekstrim pernah mengganggu produksi tahunan di TPI Larangan dan Suradadi. Penelitian selanjutnya bisa juga meneliti bagaimana pengembangan komoditas unggulan perikanan dapat dilakukan melalui diversifikasi jenis ikan yang dilelang, agar tidak hanya bergantung pada ikan Teri saja, dan apakah ada potensi pasar baru di luar wilayah Kabupaten Tegal untuk meningkatkan nilai ekonomi. Apakah pengaruh teknologi dalam pemasaran digital, seperti aplikasi untuk lelang online, bisa diterapkan di TPI-TPI kecil seperti Suradadi untuk memperbaiki indeks nilai relatif produksinya? Dengan melihat keterbatasan penelitian sebelumnya yang hanya fokus pada dua lokasi, maka perlu kajian komparatif dengan TPI lain di Jawa Tengah untuk melihat pola umum perikanan tangkap dan pemasaran. Penelitian juga bisa mengintegrasikan aspek sosial ekonomi nelayan, seperti menganalisis apakah pendapatan nelayan di TPI Larangan lebih stabil karena strategi pemasaran yang baik, dan bagaimana itu memengaruhi kesejahteraan keluarga mereka secara keseluruhan. Akhirnya, dengan mempertimbangkan dampak pandemi yang menyebabkan penurunan, penelitian bisa mencari model resiliensi perikanan, seperti bagaimana nelayan membangun jaringan alternatif untuk distribusi agar tidak bergantung pada rantai pemasaran yang rentan terputus.

Read online
File size585.43 KB
Pages8
Short Linkhttps://juris.id/p-1qA
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test