UNISLAUNISLA

E-LINK JOURNALE-LINK JOURNAL

Mahasiswa sering menghadapi berbagai masalah saat berbicara, seperti kurangnya kosakata dan tata bahasa. Penelitian ini berfokus pada keterampilan berbicara sebagai salah satu dari empat keterampilan dasar pembelajaran bahasa, dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menganalisis permasalahan berbicara siswa kelas sebelas SMA Negeri 1 Sukodadi, Lamongan. Penelitian ini mengajukan dua pertanyaan utama: (1) apa saja masalah siswa dalam berbicara bahasa Inggris di kelas sebelas SMA Negeri 1 Sukodadi; (2) apa penyebab masalah tersebut. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara, kemudian dianalisis melalui tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan pada lima komponen utama berbicara, yaitu kosakata, tata bahasa, pengucapan, pemahaman, dan kelancaran. Penyebab utama meliputi kurangnya kepercayaan diri, rasa takut membuat kesalahan, rasa malu, kecemasan, serta motivasi yang rendah.

Berdasarkan analisis data, masalah utama siswa SMA Negeri 1 Sukodadi dalam berbicara bahasa Inggris meliputi kurangnya pemahaman tentang komponen berbicara, yaitu kosa kata, tata bahasa, pengucapan, pemahaman, dan kelancaran.Penyebab utama masalah tersebut adalah kurangnya kepercayaan diri, ketakutan membuat kesalahan, serta rendahnya motivasi, rasa malu, dan kecemasan.Oleh karena itu, peningkatan kepercayaan diri dan motivasi belajar sangat diperlukan untuk memperbaiki kemampuan berbicara siswa.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana penggunaan media digital interaktif, seperti aplikasi pembelajaran berbicara berbasis AI, mempengaruhi peningkatan kosakata dan kelancaran berbicara siswa, sehingga dapat memberikan gambaran tentang efektivitas teknologi dalam mengatasi hambatan bahasa. Selanjutnya, studi longitudinal yang melacak perubahan kepercayaan diri dan motivasi siswa selama satu tahun penuh, dengan intervensi psikologis seperti pelatihan mindfulness, dapat mengidentifikasi faktor-faktor psikologis yang paling berpengaruh terhadap kemampuan berbicara. Terakhir, penelitian kualitatif mendalam mengenai persepsi guru tentang strategi pengajaran yang dapat mengurangi rasa malu dan kecemasan siswa, serta bagaimana praktik reflektif guru dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih suportif.

  1. #siswa kela ii#siswa kela ii
  2. #siswa kelas v#siswa kelas v
Read online
File size208.45 KB
Pages10
DMCAReport

Related /

ads-block-test