FDIKJOURNAL UINMAFDIKJOURNAL UINMA

Mudabbir: Jurnal Manajemen DakwahMudabbir: Jurnal Manajemen Dakwah

Kepemimpinan perempuan sebenarnya merupakan suatu pokok bahasan yang telah banyak menuai berbagai polemik pada kalangan masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam. Banyak yang masih memperdebatkan kredibilitas sosok perempuan sebagai pemimpin. Sebagian kelompok yang memahami agama secara ekstrem, tidak memperbolehkan perempuan menjadi pemimpin dengan dalil Al-Quran dan Al-Hadist. Namun, jika ditinjau lebih dalam lagi memakai perspektif agama dan sosial, sebenarnya makna hakikatnya tidak seperti itu. Hal itu karena ada beberapa kriteria penilaian pada sifat alamiah perempuan yang membuatnya layak dijadikan sebagai pemimpin, diantaranya; partisipasi, memahami kebutuhan sesama perempuan, pelimpahan dan pemberian wewenang, serta berpandangan jauh ke depan. Oleh karena itu, jurnal ini akan membahas lebih dalam mengenai apa itu kepemimpinan, bagaimana kepemimpinan perempuan, apa perbedaan kepemimpinan laki-laki dan perempuan, serta pandangan berbagai kalangan mengenai kepemimpinan perempuan.

Bahkan peluang untuk menjadi seorang pemimpin itu masih ada harapan.Akan tetapi, masih banyak forum yang meragukan kemampuan perempuan menjadi seorang pemimpin.Dikarenakan mereka masih berpegang teguh pada Surah An-nisa ayat 34.Bahkan perempuan juga diciptakan oleh-Nya untuk menjadi khalifah/pemimpin dimuka bumi ini.Dalam islam pun, perempuan diberikan peluang untuk berkarir dan menuntut ilmu setinggi-tingginya.Tidak lain itu semua agar tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat, artinya dengan kedua hal itu perempuan bisa mendidik putra dan putri mereka menjadi muslim sejati.Sedangkan dari pandangan ormas NU sendiri, perempuan diberikan dukungan dalam hal memimpin.Asalkan seorang perempuan tidak melupakan peran domestik dan publiknya.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi perbedaan efektivitas gaya kepemimpinan perempuan dan laki-laki dalam bidang organisasi atau perusahaan, terutama melalui pendekatan kualitatif untuk memahami pengalaman subjektif individu. Selain itu, studi tentang interpretasi kontekstual ayat Al-Quran yang sering digunakan untuk mendukung atau menolak kepemimpinan perempuan perlu dikembangkan agar masyarakat memahami makna dan relevansi teks tersebut dalam konteks modern. Peneliti juga harus menyelidiki bagaimana budaya patriarkhi yang masih kuat di Indonesia memengaruhi partisipasi perempuan dalam politik, termasuk hambatan struktural dan sosial yang mereka hadapi dalam berkompetisi untuk posisi kepemimpinan. Ini dapat memberikan kontribusi bagi kajian gender dan kebijakan publik yang lebih inklusif.

Read online
File size521.06 KB
Pages17
DMCAReport

Related /

ads-block-test