UIADUIAD

Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan PendidikanAl-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan

Kemajuan ilmu agaknya tidak selalu diiringi dengan kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Masyarakat di negara maju pun tidak luput dari persoalan yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Masyarakatnya cenderung bersifat materialistis, individualism, dan lebih longgar di dalam menerapkan nilai-nilai moral keagamaan. Pertimbangan “etika agama dalam aplikasi ilmu perlu dipikirkan dan diusahakan untuk menata kehidupan lebih baik. Berdasarkan hal itu, maka dalam tulisan ini dirumuskan dua permasalahan yaitu: Bagaimana definisi etika, agama, dan ilmu?; dan Bagaimana ?. Dalam hasil pembahasan dikemukakan bahwa Etika dalam Islam (bisa dikatakan) identik dengan ilmu akhlak, yakni ilmu tentang keutamaan-keutamaan dan bagaimana cara mendapatkannya agar manusia berhias dengannya; dan ilmu tentang hal yang hina dan bagaimana cara menjauhinya agar manusia terbebas daripadanya. Etika, dilain pihak, seringkali dianggap sama dengan akhlak.

Etika didefinisikan sebagai filsafat moral atau ilmu akhlak yang mengajarkan cara hidup bahagia serta berfungsi sebagai pengobatan spiritual.Agama dianggap sebagai kebutuhan esensial manusia yang universal, melibatkan kesadaran spiritual dan harapan kepada Tuhan yang tidak bisa dinafikan oleh siapa pun.Ilmu secara etimologis berarti kejelasan dan merupakan pengetahuan yang jelas tentang sesuatu, sementara etika dalam Islam identik dengan ilmu akhlak yang mencakup pencapaian keutamaan dan hindaran dari keburukan manusia.

Untuk melanjutkan penelitian ini, ada beberapa ide menarik yang bisa dijelajahi lebih dalam agar masyarakat awam bisa lebih memahami keseimbangan antara kemajuan ilmu dan nilai moral agama. Pertama, penelitian baru bisa menanyakan bagaimana cara mengukur dampak negatif teknologi modern seperti kecerdasan buatan terhadap perilaku manusia di masyarakat umum, dengan fokus pada pengintegrasian etika agama untuk mencegah individualisme yang semakin meningkat. Kedua, studi lanjutan dapat mengeksplorasi peran pendidikan agama dalam sekolah dan universitas sebagai alat untuk membentuk etika mahasiswa di era digital, di mana siswa diwawancai untuk melihat bagaimana nilai-nilai Islam memengaruhi aplikasi ilmu sehari-hari seperti penggunaan internet dan media sosial. Ketiga, penelitian empiris bisa dilakukan untuk mengetahui apakah masyarakat di negara berkembang mampu menerapkan akhlak positif dari ilmu pengetahuan tanpa terpengaruh materialisme, melalui survei lapangan yang melibatkan keluarga biasa untuk menggambarkan tantangan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggabungkan pendekatan literature dan data lapangan, riset ini bisa memberikan panduan konkret bagi orang-orang biasa tentang cara hidup yang lebih bermakna. Pada akhirnya, ini akan membantu mengatasi kesenjangan antara kemajuan ilmu dan kesejahteraan batin yang sering diabaikan. Penelitian lanjutan semacam ini tidak hanya memperluas pemahaman akademis, tetapi juga memberi solusi nyata untuk masalah sosial. Hal ini penting agar ilmu pengetahuan tidak hanya memajukan teknologi, tapi juga memanusiakan manusia. Dengan begitu, etika agama bisa menjadi landasan kuat untuk aplikasi ilmu yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

  1. #ilmu pengetahuan alam#ilmu pengetahuan alam
  2. #moral agama#moral agama
Read online
File size851.78 KB
Pages15
DMCAReport

Related /

ads-block-test