STITUWJOMBANGSTITUWJOMBANG

Urwatul Wutsqo: Jurnal Studi Kependidikan dan KeislamanUrwatul Wutsqo: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman

Epistemologi merupakan cabang disiplin ilmu pengetahuan yang membahas hakikat, ruang lingkup, dan batasannya. Penelitian ini merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan mendasar. Dalam pemikiran Islam terdapat tiga struktur epistemologis, yaitu Bayani, Irfani, dan Burhani. Epistemologi Bayani didefinisikan sebagai pemikiran yang menekankan otoritas teks (nas), yang berarti memahami teks sebagai pengetahuan tanpa interpretasi. Sementara epistemologi Irfani disebut pengetahuan yang disajikan (hudluri Science); epistemologi ini dikembangkan dan digunakan dalam lingkungan sufi. Epistemologi Burhani dapat didefinisikan sebagai kegiatan untuk merealisasikan kebenaran suatu proposisi (qadhiyah) melalui pendekatan deduktif yang dikembangkan oleh berbagai tokoh filsafat.

Epistemologi merupakan cabang filsafat yang membahas hakikat, ruang lingkup, dan batasan pengetahuan, serta berfungsi sebagai sarana untuk memecahkan pertanyaan-pertanyaan mendasar.Dalam pemikiran Islam, epistemologi terbagi menjadi tiga struktur utama, yaitu epistemologi Bayani yang menekankan otoritas teks tanpa interpretasi, epistemologi Irfani yang mengacu pada pengetahuan langsung dari Tuhan melalui pengalaman rohani, dan epistemologi Burhani yang mengandalkan rasio serta pendekatan deduktif untuk memperoleh kebenaran proposisi.Ketiga struktur tersebut saling melengkapi dalam upaya memahami pengetahuan secara komprehensif dalam konteks keislaman.

Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki bagaimana penerapan epistemologi Bayani, Irfani, dan Burhani berinteraksi dengan tantangan modern dalam pendidikan tinggi Islam, dengan meneliti kasus-kasus institusi pendidikan di Indonesia untuk menguji relevansi ketiga struktur epistemologis dalam kurikulum dan proses pembelajaran. Selanjutnya, perlu dilakukan perbandingan historis‑filosofis antara epistemologi Islam dan tradisi epistemologi Barat, khususnya logika Aristotelian, untuk mengidentifikasi titik konvergen dan divergen yang dapat memperkaya dialog inter‑kultural serta mengembangkan model integratif pengetahuan yang mengakomodasi wahyu dan rasio. Terakhir, sebuah studi empiris dapat mengkaji persepsi mahasiswa dan akademisi terhadap legitimasi dan efektivitas epistemologi Burhani dalam penelitian ilmiah, dengan menggunakan survei kuantitatif serta wawancara mendalam guna menilai kontribusi pendekatan deduktif terhadap kualitas argumen serta inovasi ilmiah di bidang ilmu sosial dan humaniora. Ketiga arah penelitian tersebut diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang dinamika epistemologi Islam serta memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan metodologi penelitian yang lebih holistik.

  1. #model integratif#model integratif
Read online
File size293.81 KB
Pages13
DMCAReport

Related /

ads-block-test