IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Indeks Kualitas Lingkungan (EQI) diperlukan untuk menggambarkan indikasi awal kondisi lingkungan suatu wilayah dalam periode tertentu. Kabupaten Bekasi, kawasan industri terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, menghadapi kerusakan lingkungan yang berpotensi mengancam kualitas kehidupan manusia. Pemerintah daerah memerlukan penentuan EQI Kabupaten Bekasi untuk memperoleh gambaran cepat tentang kondisi lingkungan di wilayah tersebut. Beragam faktor dapat memengaruhi EQI Kabupaten Bekasi, baik sebagai faktor pendorong langsung maupun faktor pendukung. Sebanyak 24 instrumen penilaian dievaluasi oleh sembilan panelis ahli dari berbagai instansi daerah. Metode Delphi diterapkan untuk mencapai konsensus melalui dua putaran wawancara dengan para panelis. Perubahan tutupan lahan, jenis tutupan lahan, polusi limbah padat rumah tangga, polusi limbah cair rumah tangga, polusi udara industri, dan polusi limbah cair industri merupakan faktor pendorong langsung yang paling berpengaruh terhadap EQI Kabupaten Bekasi. Sementara itu, pertumbuhan penduduk dan migrasi penduduk menjadi faktor pendukung utama yang memengaruhi EQI Kabupaten Bekasi.

Penelitian ini mengidentifikasi 13 instrumen penilaian yang disepakati oleh panel ahli sebagai faktor penentu Indeks Kualitas Lingkungan (EQI) di Kabupaten Bekasi, meliputi kebijakan pemerintah, pertumbuhan dan migrasi penduduk, kesadaran hidup sehat, polusi limbah cair dan padat, polusi udara industri, tutupan lahan, serta ruang terbuka hijau.Dari instrumen tersebut, perubahan tutupan lahan serta polusi limbah (padat dan cair) dan polusi udara industri menjadi faktor pendorong langsung paling signifikan terhadap fluktuasi EQI di wilayah tersebut.Sedangkan pertumbuhan dan migrasi penduduk teridentifikasi sebagai faktor pendukung utama yang turut memengaruhi perhitungan EQI Kabupaten Bekasi.

Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan mengembangkan studi kuantitatif longitudinal yang mengaitkan data Indeks Kualitas Lingkungan (EQI) dengan parameter kualitas air (WQI), kualitas udara (AQI), dan kualitas tanah (LQI) serta variabel demografi seperti pertumbuhan dan migrasi penduduk, menggunakan model regresi multivariat atau teknik machine learning. Pendekatan ini bertujuan untuk memprediksi tren perubahan EQI dalam periode waktu tertentu, mengukur sensitivitas indeks terhadap faktor-faktor utama, dan mengidentifikasi ambang kritis sebelum terjadi penurunan lingkungan signifikan. Selain itu, penelitian berbasis analisis spasial dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (GIS) dan penginderaan jauh dapat memetakan secara rinci pola perubahan tutupan lahan dan sebaran polusi limbah padat serta limbah cair di setiap kecamatan. Pemetaan ini diharapkan membantu pemerintah daerah menetapkan zona prioritas intervensi, merancang tata ruang yang ramah lingkungan, serta mengevaluasi efektivitas program penanganan limbah berbasis lokasi. Terakhir, studi komparatif antar kabupaten industri di Jawa Barat atau wilayah industri lainnya di Indonesia sangat penting untuk membandingkan pola faktor pemengaruh EQI, mengkaji perbedaan kebijakan lingkungan, dan mengadaptasi strategi pengelolaan yang efektif dan kontekstual sesuai karakteristik lokal daerah tujuan studi.

  1. Frontiers | Delphi Technique in Health Sciences: A Map. frontiers delphi technique health sciences public... doi.org/10.3389/fpubh.2020.00457Frontiers Delphi Technique in Health Sciences A Map frontiers delphi technique health sciences public doi 10 3389 fpubh 2020 00457
  2. Characterizing Industrial-Dominated Suburban Formation Using Quantitative Zoning Method: The Case of... mdpi.com/2071-1050/12/19/8094Characterizing Industrial Dominated Suburban Formation Using Quantitative Zoning Method The Case of mdpi 2071 1050 12 19 8094
File size359.99 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test