IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Pada tahun 2018, kebakaran lahan gambut terjadi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Studi awal yang dilakukan saat periode kebakaran melaporkan adanya perubahan sifat kimia tanah yang menyebabkan kerusakan gambut. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh kebakaran lahan terhadap perubahan beberapa sifat kimia tanah setelah dua tahun kejadian kebakaran. Contoh tanah gambut yang terbakar dan tidak terbakar dianalisis untuk pH tanah, karbon organik (C), fosfor (P), kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), dan kerapatan massa (bulk density). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dua tahun, kebakaran gambut tidak menyebabkan perbedaan signifikan pada pH tanah gambut, kadar C organik, P, Ca, Mg, K, Cu, Zn, Mn, dan kerapatan massa. Satu petak tanah gambut yang terbakar juga tidak menunjukkan perbedaan signifikan pada berat segar pelepah dan luas daun kelapa sawit yang ditanam dibandingkan dengan petak tidak terbakar. Temuan ini mengindikasikan kembalinya sifat kimia tanah ke kondisi semula akibat tingginya kapasitas penyangga pada tanah gambut.

Perubahan sifat fisikokimia tanah setelah kebakaran gambut di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara tanah gambut terbakar dan tidak terbakar.Tanah gambut terbakar dapat mendukung pertumbuhan kelapa sawit, yang menunjukkan bahwa tanah gambut memiliki kemampuan penyangga perubahan cepat dan bahwa perubahan sifat fisikokimia yang terjadi segera setelah kebakaran kemungkinan berasal dari abu vegetasi yang terbakar.

Penelitian selanjutnya dapat meneliti secara mendalam bagaimana variasi kedalaman gambut memengaruhi kapasitas penyangga tanah setelah kebakaran dengan merancang percobaan pada lapisan gambut yang berbeda dan membandingkan perubahan sifat kimia secara longitudinal. Studi lain dapat diarahkan untuk mengidentifikasi komposisi kimia abu dari berbagai tipe vegetasi gambut yang terbakar dan menghubungkannya dengan ketersediaan hara tanah, sehingga peran abu vegetasi dalam pemulihan sifat kimia menjadi lebih jelas. Selanjutnya, penelitian dapat mengeksplorasi dinamika komunitas mikroba tanah gambut pascabakar dengan teknik sekuensing metagenomik untuk memahami bagaimana perubahan biota mikroba turut berkontribusi pada stabilisasi dan reaksi kimia tanah. Ketiga ide tersebut membentuk rangkaian riset baru yang saling berkaitan: pertama, pengaruh struktur fisik gambut terhadap penyangga kimia; kedua, karakterisasi abu vegetasi dan dampaknya pada ketersediaan nutrien; ketiga, interaksi antara mikrobiota dan sifat kimia tanah pascabakar. Dengan mengintegrasikan tiga aspek tersebut dalam satu kerangka multidisipliner, hasil penelitian diharapkan memberikan pemahaman komprehensif tentang proses pemulihan ekosistem gambut setelah kebakaran.

File size926.31 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test