IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan populasi setiap tahun yang secara signifikan memengaruhi Indeks Kualitas Lingkungan (IKL) di Kabupaten Bekasi. IKL adalah nilai yang dapat menggambarkan kualitas lingkungan suatu wilayah pada waktu tertentu. IKL kabupaten merupakan komposit dari Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), dan Indeks Kualitas Lahan (IKL). Dalam penelitian ini, perhitungan indeks kualitas lingkungan menggunakan data yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi. Semua indeks kualitas lingkungan berdampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan potensi peningkatan indeks kualitas lingkungan dari perbedaan antara hasil perhitungan indeks kualitas lingkungan menggunakan data eksisting di Kabupaten Bekasi dan hasil perhitungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hasil perhitungan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa IKL berbasis data tingkat kecamatan di Kabupaten Bekasi sebesar 47,56. Dengan menggunakan data eksisting di wilayah Kabupaten Bekasi, terdapat potensi peningkatan indeks kualitas lingkungan sebesar 6,3.

Berdasarkan data tingkat kecamatan, IKL Kabupaten Bekasi tahun 2021 sebesar 47,56 dengan rincian IKA 46,852, IKU 61,73, dan IKL 22,569.Terdapat perbedaan signifikan antara hasil perhitungan IKL menggunakan data eksisting daerah dengan hasil perhitungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang menunjukkan potensi peningkatan IKL sebesar 6,3.Upaya pemerintah daerah seperti pembersihan lingkungan, peningkatan partisipasi masyarakat, pelatihan, dan pengawasan terhadap industri dan rumah tangga berkontribusi pada perbaikan IKL.

Penelitian selanjutnya bisa mengkaji bagaimana perubahan penggunaan lahan di wilayah utara Bekasi, seperti konversi hutan menjadi kolam ikan, memengaruhi ketahanan ekosistem lokal dan kualitas air sungai secara jangka panjang. Selain itu, perlu diteliti apakah penggunaan data tingkat kecamatan yang lebih detail dapat meningkatkan akurasi perhitungan indeks kualitas udara dibandingkan metode agregasi tingkat kabupaten yang digunakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terutama di kawasan industri padat. Terakhir, studi lanjutan dapat mengembangkan model prediktif yang menggabungkan data kualitas air, udara, dan lahan dengan faktor sosial-ekonomi seperti kepadatan penduduk dan aktivitas industri, untuk memperkirakan tren penurunan atau peningkatan kualitas lingkungan dalam lima tahun ke depan, sehingga pemerintah daerah dapat merancang intervensi yang lebih tepat waktu dan berbasis bukti.

  1. PENENTUAN NILAI BOD DAN COD LIMBAH CAIR INLET LABORATORIUM PENGUJIAN FISIS POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA.... doi.org/10.5281/zenodo.3490306PENENTUAN NILAI BOD DAN COD LIMBAH CAIR INLET LABORATORIUM PENGUJIAN FISIS POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA doi 10 5281 zenodo 3490306
File size361.03 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test