IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Salah satu tantangan manajemen dalam budidaya skala perkebunan nanas di Indonesia adalah masih adanya disparitas produksi di berbagai lahan, meskipun praktik budidaya yang direkomendasikan telah diterapkan selama puluhan tahun. Dalam kasus perkebunan nanas di Kabupaten Lampung Tengah, kontribusi sifat biokimia tanah, khususnya aktivitas enzim tanah, sebagai penentu produktivitas lahan belum pernah dijelaskan secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara sifat biokimia dan sifat tanah lainnya dengan produktivitas lahan dalam perkebunan nanas di Indonesia. Sampel tanah rizosfer dikumpulkan secara purposif dari 4 stasiun di perkebunan nanas terbesar di Indonesia, yang mewakili blok dengan tingkat hasil tinggi dan rendah serta fase pertumbuhan vegetatif dan generatif. Hubungan antar parameter yang diteliti dievaluasi menggunakan analisis PCA dan regresi linier berganda. Hasil menunjukkan kontribusi signifikan dari sifat tanah rizosfer terhadap hasil nanas sesuai persamaan terbaik: Hasil = 64.895 – 6.546 PCA1 13.057 PCA2 – 7.722 PCA4 (R² = 0,612), di mana PCA1 terdiri dari P tersedia, K tersedia, dan CEC; PCA2 terdiri dari kejenuhan dasar, populasi mikroba total, aktivitas enzim tanah selulase dan invertase; serta PCA4 terdiri dari C organik tanah, kandungan debu, dan aktivitas fosfatase.

Sifat biokimia tanah, yang diindikasikan oleh aktivitas enzim rizosfer terutama selulase, invertase, dan fosfatase, memberikan kontribusi signifikan terhadap produktivitas budidaya nanas skala perkebunan di lahan kering tropis.Sifat tanah lainnya yang juga berkontribusi signifikan meliputi kadar P tersedia, K tersedia, populasi mikroba total, C organik, kadar debu, CEC, dan kejenuhan dasar.Aktivitas selulase dan invertase berpengaruh positif terhadap hasil, sementara aktivitas fosfatase berpengaruh negatif, menunjukkan kompleksitas interaksi biokimia dalam sistem rizosfer nanas.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi bagaimana modifikasi praktik pemupukan atau penambahan bahan organik tertentu dapat meningkatkan aktivitas enzim selulase dan invertase secara selektif, sehingga meningkatkan hasil nanas tanpa meningkatkan dosis pupuk kimia. Studi juga perlu menguji apakah pengelolaan kelembaban tanah atau penggunaan mikroba pendukung dapat mengurangi efek negatif fosfatase terhadap hasil, dengan memahami mekanisme biokimia di balik peningkatan aktivitas fosfatase di lahan berproduksi rendah. Selain itu, penelitian baru bisa mengidentifikasi jenis mikroba utama yang memproduksi enzim-enzim kunci ini melalui analisis mikrobioma rizosfer, lalu mengembangkan inoculan mikrobial yang dirancang khusus untuk meningkatkan produktivitas nanas di lahan kering tropis berdasarkan profil enzim lokal yang sudah terukur.

  1. ENZYME ACTIVITY IN RELATION TO TOTAL K, Ca, Mg, Fe, Cu AND Zn IN THE OIL PALM RHIZOSPHERE OF RIAU’S... journal.biotrop.org/index.php/biotropia/article/view/862ENZYME ACTIVITY IN RELATION TO TOTAL K Ca Mg Fe Cu AND Zn IN THE OIL PALM RHIZOSPHERE OF RIAUyCES journal biotrop index php biotropia article view 862
  2. Residues Management Practices and Nitrogen-Potassium Fertilization Influence on the Quality of Pineapple... mdpi.com/2073-4395/7/2/26Residues Management Practices and Nitrogen Potassium Fertilization Influence on the Quality of Pineapple mdpi 2073 4395 7 2 26
File size524.98 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test