STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG

JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)

Masalah dalam penelitian ini adalah bahwa pengajaran kesiapsiagaan bencana gempa bumi berbasis sekolah di Lombok belum optimal. Padahal, pulau Lombok merupakan wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa bumi, karena salah satunya adalah Flores Thrust yang membentang dari ujung timur Laut Flores hingga utara Bali. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pengajaran kesiapsiagaan untuk sekolah-sekolah yang rawan gempa. Kesiapsiagaan bencana gempa bumi mencakup semua upaya dan kegiatan yang dilakukan sebelum, selama, dan segera setelah bencana alam untuk merespons situasi secara cepat dan efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian dan pengembangan (Research & Development). Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan: pertama, penggunaan model pengajaran kesiapsiagaan ini menunjukkan bahwa sekolah memperoleh pengetahuan yang lebih banyak sebagai hasil dari pemodelan dalam pembelajaran; kedua, eksposur terhadap fungsi dan tanggung jawab salah satu sektor utama dalam manajemen bencana; dan ketiga, tiga model pengajaran yang dihasilkan menyederhanakan manajemen bencana di sekolah karena terintegrasi dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga mudah diwujudkan. Dengan model pengajaran kesiapsiagaan siswa, upaya meningkatkan kemampuan menghadapi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja menjadi lebih efektif dan efisien.

Gempa bumi di Lombok tahun 2018 merupakan salah satu pengalaman bencana terbaru yang dapat diajarkan secara mendalam kepada sekolah melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, yang mampu menjadi sarana pendidikan bagi warga sekolah untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian materi di sekolah-sekolah rawan bencana.Sekolah-sekolah di wilayah rawan gempa di Lombok memiliki peran penting dalam mentransfer pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial terkait gempa bumi dan upaya penanggulangannya kepada sekolah-sekolah lain dalam konteks kesiapsiagaan.Melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, sekolah-sekolah rawan bencana dapat menjadi fondasi kuat yang melestarikan pengetahuan tentang kesiapsiagaan dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam menghadapi gempa bumi di Lombok.

Penelitian lanjutan dapat menggali sejauh mana integrasi kesiapsiagaan bencana dalam kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial benar-benar memengaruhi perilaku nyata siswa di luar kelas, seperti bagaimana mereka membagikan pengetahuan ini kepada keluarga atau tetangga selama kejadian darurat. Selain itu, perlu diteliti apakah pelatihan kesiapsiagaan yang terintegrasi secara rutin dalam pembelajaran harian mampu meningkatkan ketahanan jangka panjang sekolah, khususnya ketika sumber daya dan dukungan pemerintah terbatas. Terakhir, penelitian ini juga bisa dikembangkan dengan membandingkan efektivitas model pengajaran berbasis simulasi langsung di sekolah dengan model berbasis teknologi digital, seperti aplikasi mobile atau game edukasi, untuk melihat mana yang lebih mudah diadopsi dan bertahan dalam jangka panjang di lingkungan sekolah di daerah rawan gempa seperti Lombok.

File size262.58 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test