STKIP SINGKAWANGSTKIP SINGKAWANG

JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)JETL (Journal of Education, Teaching and Learning)

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan baku pembuatan kertas melalui metode organosolv. Kulit pisang mengandung selulosa tinggi sehingga berpotensi menjadi substitusi serat kayu. Proses organosolv menggunakan etanol 60 % sebagai pelarut dengan variasi suhu 120, 140, dan 160 °C selama 2 jam. Hasil menunjukkan bahwa kertas terbaik diperoleh pada suhu 140 °C dengan kekuatan tarik 28,5 MPa, densitas 0,72 g/cm³, dan kadar air 6,8 %. Karakterisasi SEM memperlihatkan permukaan kertas lebih halus dan serat lebih terpisah dibandingkan metode konvensional. Analisis FTIR menunjukkan gugus hidroksil berkurang, mengindikasikan lignin terlepas efektif. Penggunaan kulit pisang dapat mengurangi limbah pertanian dan menekan penebangan pohon.

Kertas berkualitas tinggi berhasil dibuat dari limbah kulit pisang pada suhu organosolv 140 °C.Proses ini menurunkan lignin secara efektif sehingga serat lebih mudah terpisah.Pemanfaatan kulit pisang sebagai bahan kertas menawarkan solusi ramah lingkungan untuk mengurangi limbah pertanian dan deforestasi.

Bolehkah kita menggabungkan kulit pisang dengan limbah cangkang kakao untuk meningkatkan kekuatan kertas sekaligus menyerap logam berat dari air limbah? Bagaimana jika kita membuat kertas antibakteri dengan menambahkan ekstrak daun sirih dan menguji daya tahan terhadap mikroba di lingkungan lembab? Apakah proses organosolv berbasis etanol dapat diganti dengan pelarut bioetanol hasil fermentasi kulit nanas agar seluruh rantai produksi menjadi 100 % dari limbah pertanian?.

File size257.05 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test