IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Daur ulang air limbah merupakan salah satu kriteria inovasi berkelanjutan di tingkat kampus. Pemanfaatan kembali air dari sistem saluran pembuangan untuk kegiatan perawatan taman merupakan salah satu cara untuk mencapai target ini di Universitas Pertamina. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan memverifikasi unit pengolahan air dari limbah saluran pembuangan menjadi air siap pakai untuk kegiatan perawatan taman. Unit-unit yang diperlukan dalam sistem pengolahan air limbah meliputi tangki, Horizontal Roughing Filter (HRF), Rapid Sand Filtration (RSF), reservoir, dan desinfeksi. Kualitas effluent yang diharapkan dari proses pengolahan adalah TDS 278 mg/L; TSS 1,3 mg/L; Kekeruhan 0,17 NTU; BOD5 0,63 mg/L; COD 6,12 mg/L; Fosfat total 0,95 mg/L; Nitrat 0,07 mg/L; deterjen 0,7 mg/L; dan total koliform MPN/100mL. Dengan demikian, kualitas air tersebut memenuhi kriteria kelas IV menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021. Parameter terpenting dalam proses pengolahan air limbah saluran adalah total koliform yang harus mencapai efisiensi 99%. Metode pengolahan air konvensional ini digunakan karena ketersediaan lahan masih cukup; jika tidak mencukupi, diperlukan pengolahan lebih lanjut yang efisien, ramah lingkungan, dan bernilai ekonomi.

Penghematan air dan reduksi potensi pencemaran di kompleks bangunan Universitas Pertamina dapat dicapai melalui desain daur ulang limbah dari saluran pembuangan untuk digunakan kembali sebagai air irigasi taman.Konfigurasi unit WWTP yang mampu mengolah limbah dari saluran pembuangan di kompleks bangunan Universitas Pertamina terdiri atas tangki koleksi, Horizontal Roughing Filter (HRF), Rapid Sand Filtration (RSF), reservoir, dan desinfeksi dengan klorin.Parameter paling krusial dalam proses pengolahan air limbah saluran di Universitas Pertamina adalah total koliform yang harus dihilangkan lebih dari 99%.

Penelitian selanjutnya dapat menguji efektivitas penggantian media pasir cepat dengan material ramah lingkungan seperti zeolit atau biochar untuk meningkatkan penurunan kontaminan organik sekaligus mengurangi kebutuhan energi dalam proses backwash. Selain itu, perlu dikembangkan sistem otomatisasi pemantauan kualitas air secara real-time di setiap unit pengolahan, terutama untuk parameter total koliform, guna memastikan keberlanjutan operasional tanpa bergantung pada pengujian manual yang mahal dan bersifat periodik. Terakhir, studi lanjutan sebaiknya mengevaluasi potensi integrasi sistem pengolahan ini dengan energi terbarukan seperti panel surya untuk menggerakkan pompa dan sistem desinfeksi, sekaligus menghitung dampak ekonomi jangka panjangnya terhadap pengurangan biaya air bersih dan limbah di kampus, sehingga model ini dapat direplikasi di kampus-kampus lain dengan keterbatasan lahan dan anggaran.

  1. Wastewater reclamation design from sewerage system for gardening activity in Universitas Pertamina |... doi.org/10.29244/jpsl.11.4.685-695Wastewater reclamation design from sewerage system for gardening activity in Universitas Pertamina doi 10 29244 jpsl 11 4 685 695
File size1.24 MB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test