IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Salah satu konsekuensi deforestasi adalah penyebaran lahan kritis baik di dalam maupun di luar area hutan. Melaleuca cajuputi merupakan jenis tanaman yang cocok untuk rehabilitasi lahan hutan karena kemampuannya hidup pada lahan marginal. Penelitian ini bertujuan menilai kelayakan usaha minyak kayu putih dan merumuskan pengembangan keberlanjutan usaha berdasarkan tujuh aspek kelayakan, yaitu: (1) aspek hukum; (2) sosial, ekonomi, dan budaya; (3) pasar; (4) manajemen serta sumber daya manusia; (5) manajemen risiko; (6) aspek teknis; dan (7) aspek keuangan. Analisis keberlanjutan dilakukan dengan metode cobweb (Amoeba). Hasil analisis menunjukkan nilai Net Present Value (NPV) sebesar IDR 950.734.956.062 dengan tingkat diskonto 12%, sehingga industri minyak kayu putih diproyeksikan memperoleh laba bersih IDR 7.076.409.779.281, BC Ratio 12,56, IRR 55%, dan Payback Period pada tahun kelima bulan keempat. Semua tujuh aspek dinyatakan layak, dan analisis keberlanjutan menyimpulkan bahwa konsesi tersebut berkelanjutan.

Berdasarkan analisis tujuh aspek yang menentukan kelayakan usaha minyak kayu putih PT Inhutani, usaha ini layak dikembangkan karena semua aspek hukum, teknis, pasar, dan keuangan telah mencapai nilai sangat baik.Untuk mencapai keberlanjutan, kapasitas aspek sosial‑kultural‑ekonomi, sumber daya manusia, dan manajemen risiko perlu ditingkatkan hingga nilai lima (sangat baik), sementara aspek lain dipertahankan.Strategi jangka panjang meliputi peningkatan kapasitas kepemimpinan, organisasi, serta mekanisme kerja untuk memenuhi pasar domestik dan ekspor, sementara strategi jangka pendek fokus pada peningkatan pemahaman publik, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan kemiskinan masyarakat sekitar.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi tiga arah penting: pertama, menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan dan partisipasi masyarakat lokal dalam rantai nilai minyak kayu putih, khususnya motivasi adopsi praktik penanaman dan panen; kedua, melakukan penilaian dampak lingkungan dan potensi penyerapan karbon dari perkebunan cajuput skala besar dibandingkan dengan NTFP lain menggunakan pendekatan Life Cycle Assessment; ketiga, merancang dan menguji model bisnis terintegrasi yang menggabungkan produksi minyak kayu putih dengan pemanfaatan energi terbarukan dari limbah biomassa, sehingga meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan ekonomi. Ketiga topik tersebut dapat dijadikan pertanyaan penelitian yang spesifik, misalnya: Bagaimana faktor sosial‑kultural memengaruhi adopsi teknologi penanaman cajuput di kawasan marginal?; Berapa besarnya kontribusi penyerapan karbon perkebunan cajuput dibandingkan tanaman hutan konvensional?; dan Apakah integrasi energi biomassa meningkatkan nilai ekonomi keseluruhan usaha minyak kayu putih? Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan ilmiah bagi pengembangan kebijakan, meningkatkan kapasitas institusi, serta memperkuat kesejahteraan masyarakat sekitar.

  1. Sustainable analysis of integrated cajuput oil business development as a sustainable forestry multi-business... journal.ipb.ac.id/index.php/jpsl/article/view/37724Sustainable analysis of integrated cajuput oil business development as a sustainable forestry multi business journal ipb ac index php jpsl article view 37724
  1. #water quality#water quality
  2. #land settlement#land settlement
File size549.14 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test