IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Bagase tebu dan limbah nanas dipilih sebagai limbah pertanian yang dapat diolah melalui fermentasi anaerob untuk memproduksi biogas serta mengkaji pengaruh penambahan kotoran sapi terhadap produksi gas. Penelitian dilakukan dengan sistem batch menggunakan digester 20 L untuk sembilan perlakuan campuran bagase tebu (Bg), limbah nanas (Ns), dan campuran keduanya (BNs). Metode eksperimen acak lengkap digunakan untuk menemukan kombinasi terbaik: Bg-25; Bg-30; Bg-35; Ns-25; Ns-30; Ns-35; BNs-25; BNs-30; dan BNs-35. Hasil menunjukkan bahwa selama 48 hari fermentasi anaerob, produksi biogas tertinggi pada Ns-35; BNs-30; dan BNs-35 masing-masing 17,2 L; 12,6 L; dan 12,3 L. Parameter TS, VS, dan COD menurun, sementara VFA meningkat pada hari ke-20 dan ke-40. Analisis kuantitatif menunjukkan kandungan metana tinggi: Bg-25 (75% CH4), BNs-35 (74% CH4), dan Bg-30 (70% CH4). Sistem semi-kontinyu 300 L menunjukkan performa optimal pada laju pemberian 1,4 kg TS/L/hari; 2,3 kg TS/L/hari; dan 4,1 kg TS/L/hari dengan produksi biogas 64,4 L/hari dan kandungan metana 70%.

Produksi biogas pada skala laboratorium dipengaruhi oleh faktor biotik (konsentrasi inokulum) dan abiotik (suhu dan pH).Perlakuan terbaik adalah Ns-35 (17,2 L biogas, 67% CH4), BNs-35 (12,6 L biogas, 74% CH4), dan BNs-30 (12,3 L biogas, 57% CH4).Efisiensi penurunan COD tertinggi pada Bg-30 (82,5%) dan efisiensi TS-VS pada Ns-35 (39%-47,5%).Sistem semi-kontinyu 300 L menghasilkan biogas optimal 64,4 L/hari dengan 70% CH4.

Penelitian lanjutan perlu mengkaji penggunaan limbah nanas lebih dari 50% dalam campuran substrat untuk meningkatkan efisiensi produksi biogas. Selain itu, diperlukan penelitian tentang metode praperlakuan bagase tebu (seperti hidrolisis atau pretreatment kimia) untuk mengurangi kandungan lignin yang tinggi dan meningkatkan degradasi mikroba. Penelitian juga perlu mengevaluasi dampak jangka panjang penggunaan limbah padat dan cair hasil fermentasi sebagai pupuk organik terhadap kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.

  1. #pengelolaan limbah padat#pengelolaan limbah padat
File size238.7 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test