IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Sampah Padat Kota (MSW) yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang tidak dikelola menghasilkan gas rumah kaca (GRK) dalam jumlah besar yang disebut gas landfill. Gas landfill ini terdiri dari berbagai jenis gas, salah satunya adalah metana (CH4) yang 21 kali lebih efektif daripada karbon dioksida (CO2) dalam berkontribusi terhadap pemanasan global. Jumlah gas metana yang dihasilkan dari sampah organik memiliki nilai yang berbeda tergantung pada karakteristik sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung GRK TPA Bakung yang terletak di Kota Bandar Lampung dengan mempertimbangkan karakterisasi sampah menggunakan berbagai pengujian analitis seperti kandungan air, abu, dan karbon yang kemudian digunakan untuk menghitung Karbon Organik Terdegradasi atau DOC (% berat basah). Persentase DOC dan data default dari perangkat lunak IPCC Inventory 2012 ver. 2.11 kemudian digunakan untuk memperkirakan tingkat emisi total gas landfill. Perangkat lunak ini berdasarkan Pedoman IPCC 2006 untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional. Hasil perhitungan estimasi menunjukkan bahwa TPA Bakung mampu menghasilkan rata-rata 2.665 juta m3 metana selama tahun 2018–2032.

Data karakteristik sampah menunjukkan bahwa sisa makanan adalah sampah dengan persentase terbanyak yaitu 61,96%, sedangkan sisanya terdiri dari sampah organik dan anorganik lainnya.Potensi emisi gas metana yang dihasilkan TPA Bakung memiliki nilai yang cukup besar dan terus bertambah setiap tahun, dengan rata-rata 2.Berdasarkan data tersebut, perlu dilakukan kajian kelayakan ekonomi mengenai energi listrik yang dapat dibangkitkan dari TPA Bakung sebagai alternatif pembangkit listrik ramah lingkungan.

Penelitian lanjutan dapat mengkaji kelayakan ekonomi dan teknis pemanfaatan gas metana dari TPA Bakung sebagai sumber energi listrik terbarukan. Selain itu, perlu diteliti lebih lanjut mengenai efektivitas teknologi pengelolaan sampah yang dapat mengurangi produksi gas metana, seperti biocover atau sistem pengolahan anaerobik terkendali. Studi juga dapat difokuskan pada pengembangan model prediksi emisi yang lebih akurat dengan mempertimbangkan variabel iklim dan perubahan komposisi sampah seiring waktu.

  1. KARAKTERISASI DAN ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA DARI SAMPAH PADAT KOTA DI TPA BAKUNG KOTA BANDAR LAMPUNG... doi.org/10.29244/jpsl.9.2.218-228KARAKTERISASI DAN ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA DARI SAMPAH PADAT KOTA DI TPA BAKUNG KOTA BANDAR LAMPUNG doi 10 29244 jpsl 9 2 218 228
  1. #emisi gas rumah kaca#emisi gas rumah kaca
  2. #limbah sampah organik#limbah sampah organik
File size1002.97 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test