IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Ekosistem hutan mangrove merupakan antarmuka unik antara ekosistem laut dan terestrial yang ditandai dengan produktivitas tinggi dan siklus nutrisi yang cepat, sehingga berkontribusi signifikan terhadap energi yang dibutuhkan oleh ekosistem lepas pantai. Hutan mangrove melindungi garis pantai, memperkaya perairan pesisir, mendukung perikanan pesisir, menghasilkan produk hutan yang bermanfaat, menjadi habitat bagi berbagai jenis fauna, dan menjadi lokasi industri ekowisata yang berkembang pesat. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan populasi dan pembangunan ekonomi, konversi area mangrove ke penggunaan lain menjadi masalah yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu, pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan (SFM) menjadi sangat penting untuk menyeimbangkan kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta memastikan kelestarian ekosistem mangrove bagi generasi mendatang.

Hutan mangrove sebagai sumber daya terbarukan harus dikelola secara berkelanjutan, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial.Pengelolaan ini membutuhkan pendekatan terpadu yang melibatkan pengetahuan interdisipliner, koordinasi antar sektor dan pemangku kepentingan, serta mempertimbangkan interkoneksi ekologis dengan ekosistem pesisir lainnya.Penerapan prinsip-prinsip SFM, yang diukur melalui berbagai indikator, sangat penting untuk memastikan kelestarian hutan mangrove dan layanan ekosistemnya bagi generasi mendatang.

Berdasarkan analisis terhadap latar belakang, metode, hasil, keterbatasan, dan saran penelitian lanjutan yang ada, beberapa ide penelitian baru dapat dikembangkan. Pertama, penelitian perlu dilakukan untuk mengidentifikasi dan memetakan zona penyangga mangrove yang paling efektif dalam mengurangi dampak erosi pantai akibat perubahan iklim. Kedua, penting untuk mengembangkan model simulasi yang dapat memprediksi dampak berbagai skenario pengelolaan terhadap keanekaragaman hayati dan produktivitas ekosistem mangrove. Ketiga, penelitian perlu mengeksplorasi potensi pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dan kecerdasan buatan untuk memantau kondisi mangrove secara real-time dan mengoptimalkan strategi konservasi. Dengan menggabungkan ketiga saran ini, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang ekosistem mangrove dan mengembangkan strategi pengelolaan yang lebih efektif dan adaptif untuk menghadapi tantangan di masa depan.

  1. #ekosistem laut#ekosistem laut
  2. #pengelolaan hutan berkelanjutan#pengelolaan hutan berkelanjutan
File size294.13 KB
Pages6
DMCAReportReport

ads-block-test