IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Masalah yang dihadapi dalam penerapan teknik biopile untuk bioremediasi tanah bertekstur klei yang terkontaminasi minyak bumi adalah terbatasnya laju aliran udara melalui tanah. Penambahan pasir ke dalam tanah merupakan tantangan untuk mengatasi masalah tersebut. Penambahan pasir juga sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan aktivitas bakteri yang baik dalam proses bioremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan pasir pada bioremediasi tanah bertekstur klei yang terkontaminasi minyak bumi menggunakan teknik biopile pada skala pilot berkapasitas 2 ton. Hasil penelitian menunjukkan penurunan konsentrasi TPH tanah sebesar 76%, dari 4,22% menjadi 1,00%, dalam waktu 63 hari. Total populasi bakteri selama proses bioremediasi berkisar antara 1,00 x 10^6 hingga 1,43 x 10^11 CFU/g tanah. Pada akhir percobaan, diamati hilangnya jenis dan kandungan beberapa zat hidrokarbon yang mudah terdegradasi.

Bioremediasi campuran tanah bertekstur klei, pasir, dan kompos dengan nisbah 60.10 yang dikontaminasi 5% b/b minyak bumi menggunakan teknik biopile skala pilot berkapasitas 2 ton menurunkan kadar TPH dari 42.Populasi bakteri selama proses menunjukkan aktivitas degradasi yang tinggi, dengan kisaran 1.Pada akhir proses, senyawa hidrokarbon yang mudah terdegradasi telah hilang, menyisakan senyawa yang lebih sulit terdegradasi seperti pristana.

Penelitian lanjutan dapat menguji efektivitas penambahan bahan organik lain selain kompos, seperti biochar atau pupuk kandang, untuk meningkatkan kapasitas retensi air dan aerasi tanah klei sekaligus menyediakan nutrisi tambahan bagi mikroba. Eksplorasi konsorsium bakteri indigenous yang diisolasi dari lokasi terkontaminasi spesifik dapat dilakukan untuk mengetahui apakah mereka memiliki kemampuan degradasi yang lebih baik terhadap senyawa hidrokarbon persisten seperti pristana dibandingkan konsorsium yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian mendatang dapat menyelidiki optimalisasi sistem aerasi, seperti variasi debit udara dari blower atau desain distribusi pipa perforated yang berbeda, untuk memastikan distribusi oksigen yang lebih merata dan menghindari terjadinya zona anaerobik dalam biopile yang dapat menghasilkan gas NH3.

File size520.35 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test