ITBITB

Journal of Engineering and Technological SciencesJournal of Engineering and Technological Sciences

Pelepasan mikroplastik dari limpasan air hujan jalan diperlukan untuk mengurangi dampak pencemaran mikroplastik pada badan air. Bioretensi merupakan teknologi potensial untuk menghilangkan mikroplastik dalam limpasan air hujan jalan. Sebuah percobaan skala laboratorium dilakukan untuk menentukan efisiensi, pengaruh vegetasi dan variasi debit, serta kinetika penghilangan mikroplastik dari limpasan air hujan jalan menggunakan sel bioretensi. Percobaan tersebut menggunakan sampel buatan yang didasarkan pada karakterisasi visual limpasan air hujan dari jalan raya, komersial, dan perumahan. Vegetasi yang diuji adalah Vetivera sp. dan Hibiscus sp. Debit operasional dimodifikasi berdasarkan kategori intensitas curah hujan. Hasil menunjukkan bahwa efisiensi penghilangan berada pada kisaran 92,4% hingga 99,3% dengan rata‑rata 97,2%. Analisis statistik (α = 5%) mengungkapkan bahwa variasi vegetasi dan debit tidak berpengaruh signifikan terhadap penghilangan mikroplastik menggunakan bioretensi. Analisis kinetik orde pertama memperlihatkan bahwa konstanta kinetik penghilangan bioretensi dengan Vetivera sp., bioretensi dengan Hibiscus sp., dan bioretensi tanpa vegetasi masing‑masing sebesar 0,0356, 0,034, dan 0,0327. Hasil tersebut menunjukkan bahwa bioretensi dengan Hibiscus sp. menghilangkan lebih banyak mikroplastik pada kedalaman yang lebih besar dibandingkan dengan Vetivera sp.

Sel bioretensi efektif menghilangkan mikroplastik dari limpasan air hujan jalan dengan efisiensi tinggi 92,4%–99,3% (rata-rata 97,2%).Analisis statistik menunjukkan variasi vegetasi dan debit tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi penghilangan, dan mekanisme penyaringan terjadi terutama pada kedalaman media 10 cm.Kinetik orde pertama mengindikasikan konstan penghilangan lebih tinggi pada bioretensi dengan vegetasi, khususnya Hibiscus sp., dibandingkan tanpa vegetasi atau dengan Vetivera sp., sehingga kedalaman yang lebih besar meningkatkan penghilangan mikroplastik.

Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki bagaimana variasi jenis vegetasi, seperti tanaman berakar dalam (misalnya Hibiscus sp.) versus tanaman berakar dangkal (misalnya Vetivera sp.), memengaruhi akumulasi mikroplastik pada media bioretensi dan tingkat penyumbatan selama operasi jangka panjang. Selain itu, studi eksperimental dapat menambahkan bahan filtrasi tambahan, seperti biochar atau pasir halus, untuk mengevaluasi peningkatan efisiensi penyaringan mikroplastik pada kedalaman media yang lebih dalam serta potensi mengurangi risiko penyumbatan. Pengujian skala lapangan dengan kondisi curah hujan ekstrem dan durasi aliran yang panjang diperlukan untuk menilai pengaruh variasi debit tinggi terhadap laju leaching mikroplastik dari media serta stabilitas hidrolik sistem bioretensi. Selanjutnya, model kinetik dan hidrologi dapat dikembangkan untuk memprediksi performa bioretensi di berbagai iklim tropis dan subtropis, sehingga memperluas generalisasi temuan pada kondisi geografis yang berbeda. Hasil dari ketiga arah penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan panduan desain yang lebih komprehensif, termasuk pemilihan vegetasi optimal, penyesuaian media filtrasi, dan strategi pengelolaan penyumbatan, guna meningkatkan keberlanjutan penggunaan bioretensi dalam mitigasi mikroplastik di kawasan perkotaan.

File size415.94 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test