IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Gedongtataan merupakan ibukota Kabupaten Pesawaran yang setiap tahunnya mengalami banjir pada area jalan dan permukiman dengan kedalaman maksimal 0,5 m, sehingga menimbulkan kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja jaringan drainase yang ada dan merumuskan opsi perbaikan guna mengurangi risiko banjir, dengan menggunakan Duflow Modeling Studio sebagai alat simulasi karena jaringan drainase bersifat kanal terbuka dan modelnya mudah dioperasikan. Hasil simulasi menunjukkan jaringan drainase saat ini memiliki kinerja rendah karena beberapa wilayah tergenang, dipicu oleh kapasitas drainase yang tidak memadai akibat dimensi kanal yang kecil serta kondisi saluran yang buruk disebabkan oleh penumpukan sampah padat, gulma, dan endapan; tiga opsi perbaikan dikembangkan, yaitu (1) pembersihan kanal dari sampah dan gulma, (2) pembangunan tanggul dan pelebaran kanal, serta (3) perubahan dimensi kanal melalui penggalian dan pelebaran, dimana opsi ketiga dipilih sebagai solusi jangka panjang yang optimal dan tidak mahal.

Jaringan drainase di Gedongtataan masih tidak memadai, terbukti dari terjadinya banjir pada beberapa bagian karena kapasitas yang kurang dan kondisi kanal yang terkontaminasi limbah, gulma, dan sedimentasi.Dari tiga alternatif perbaikan yang diuji, opsi memperlebar dan memperdalam kanal (Option 3) memberikan solusi jangka panjang dengan biaya relatif rendah dibandingkan opsi lainnya.Penanggulangan banjir selanjutnya harus melibatkan partisipasi masyarakat, perencanaan tata ruang yang mengontrol perubahan penggunaan lahan, serta analisis biaya dan manfaat untuk mendukung keputusan kebijakan.

Satu penelitian lanjutan dapat menilai secara komparatif biaya‑manfaat dari ketiga opsi perbaikan kanal—pembersihan, pembangunan tanggul, dan resizing—dengan memasukkan skenario curah hujan ekstrim yang diproyeksikan hingga tahun 2050, sehingga menghasilkan panduan ekonomi yang kuat bagi pembuat kebijakan dalam memilih strategi mitigasi yang paling efisien. Kedua, pengembangan sistem pendukung keputusan berbasis GIS yang mengintegrasikan data penggunaan lahan, kondisi fisik kanal, jaringan drainase, dan peta risiko banjir dapat memfasilitasi perencanaan ruang yang adaptif serta mengidentifikasi prioritas perbaikan pada wilayah yang paling rentan. Ketiga, studi eksperimental mengenai efektivitas program pemeliharaan kanal berbasis partisipasi masyarakat, termasuk pelatihan, rotasi pembersihan, dan insentif sosial, dapat memperkirakan dampak jangka panjang terhadap kapasitas aliran dan frekuensi banjir serta mengukur kontribusi perilaku warga terhadap keberlanjutan sistem drainase. Keempat, analisis sensitivitas model Duflow terhadap variasi parameter iklim dan perubahan penggunaan lahan dapat memberikan wawasan tentang ketahanan jaringan drainase di masa depan, sehingga memungkinkan penyesuaian kebijakan secara proaktif. Penelitian‑penelitian tersebut sebaiknya menggunakan metodologi campuran antara simulasi hidrologi kuantitatif, evaluasi ekonomi, dan survei kualitatif terhadap persepsi warga, sehingga hasilnya dapat diimplementasikan secara praktis, berkelanjutan, dan terukur.

File size941.17 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test