UncenUncen
JURNAL BIOLOGI PAPUAJURNAL BIOLOGI PAPUASindrom Imunodefisiensi Didapat (AIDS) merupakan kumpulan gejala yang timbul akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Berdasarkan kajian genetik, HIV dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Setiap subtipe HIV-1 menunjukkan pola distribusi yang bervariasi di berbagai wilayah, di mana faktor geografis diduga berkontribusi pada perbedaan tersebut. Provinsi Papua termasuk wilayah dengan prevalensi HIV/AIDS yang tinggi, yang dipengaruhi oleh perluasan daerah otonom dan mobilisasi penduduk di tingkat provinsi dan kabupaten. Penelitian ini bertujuan menidentifikasi subtipe HIV-1 dan faktor risiko yang berhubungan dengan penularan virus tersebut. Desain yang digunakan adalah potong lintang (cross-sectional), melibatkan 36 responden penderita HIV yang telah memberikan persetujuan tertulis (informed consent). Identifikasi subtipe HIV-1 dilakukan melalui teknik Nested-PCR, sekuensing, dan analisis BLAST. Data faktor risiko diperoleh melalui kuesioner wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan dua subtipe HIV-1, yaitu CRF01_AE pada 31 responden (86,1%) dan subtipe B pada 5 responden (13,9%). Analisis statistik dengan uji Chi-square dan Fishers exact test menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara faktor risiko dengan subtipe HIV-1 (p>0,05). Kesimpulannya, subtipe HIV-1 yang dominan di RSUD Yowari Kabupaten Jayapura adalah CRF01_AE diikuti subtipe B, dan tidak terdapat korelasi signifikan antara faktor risiko yang dianalisis dengan subtipe virus.
Berdasarkan hasil sekuensing dan BLAST didapatkan dua subtipe HIV-1 di Kabupaten Jayapura, yaitu subtipe CRF01_AE (31 responden.Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara subtipe HIV-1 dengan karakteristik demografi maupun faktor risiko.
Penelitian selanjutnya dapat mengkaji distribusi subtipe HIV-1—khususnya CRF01_AE dan subtipe B—dengan melibatkan populasi penderita yang lebih beragam berdasarkan kelompok risiko (misalnya pengguna narkoba suntik, kelompok homoseksual, dan penularan perinatal) untuk mengetahui apakah pola subtipe berbeda antar kelompok tersebut. Sebagai ide riset kedua, studi longitudinal dapat dirancang untuk mengevaluasi hubungan antara subtipe HIV-1 dan parameter klinis seperti jumlah sel CD4, stadium penyakit, serta respons terhadap terapi antiretroviral, sehingga dapat dipahami apakah subtipe tertentu berhubungan dengan kecepatan progresi penyakit dan efektivitas pengobatan. Ide ketiga adalah melakukan analisis genom penuh (whole genome sequencing) pada isolate HIV-1 dari pasien di RSUD Yowari untuk mendeteksi kemungkinan rekombinan lokal baru dan memetakan profil mutasi genetik yang berpotensi memengaruhi virulensi serta resistensi antiretroviral. Gabungan ketiga saran ini akan memperluas pemahaman epidemiologi dan karakteristik genetik HIV-1 di wilayah Papua serta mendukung pengembangan strategi penanggulangan yang lebih terarah.
| File size | 195.32 KB |
| Pages | 6 |
| Short Link | https://juris.id/p-sx |
| DMCA | Report |
Related /
UncenUncen thuringiensis. Berdasarkan deteksi toksisitas pada larva Anopheles, ditemukan bahwa 19 isolat memiliki tingkat toksisitas 50% atau lebih. Di antara 19thuringiensis. Berdasarkan deteksi toksisitas pada larva Anopheles, ditemukan bahwa 19 isolat memiliki tingkat toksisitas 50% atau lebih. Di antara 19
UncenUncen Hasil penelitian menunjukkan bahwa ulat sagu mengandung protein dengan kualitas cukup baik, yang diperlihatkan dengan nilai kimia asam amino ulat sagu,Hasil penelitian menunjukkan bahwa ulat sagu mengandung protein dengan kualitas cukup baik, yang diperlihatkan dengan nilai kimia asam amino ulat sagu,
SCIENCE TECH INDONESIASCIENCE TECH INDONESIA Ulasan ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi carrageenan, terutama iota-carrageenan, dalam produksi kapsul lunak sebagai pengganti gelatin, serta membandingkanUlasan ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi carrageenan, terutama iota-carrageenan, dalam produksi kapsul lunak sebagai pengganti gelatin, serta membandingkan
UncenUncen Metode yang digunakan adalah survei dengan pengambilan sampel pada tiga lokasi berbeda, yakni Pantai Dok II, Pantai Hamadi, dan Pantai Skow Mabo. HasilMetode yang digunakan adalah survei dengan pengambilan sampel pada tiga lokasi berbeda, yakni Pantai Dok II, Pantai Hamadi, dan Pantai Skow Mabo. Hasil
HTPHTP Low back pain merupakan penyakit yang paling banyak dialami pekerja, dimana kejadian nyeri punggung bawah tidak mengenal perbedaan umur, jenis kelamin,Low back pain merupakan penyakit yang paling banyak dialami pekerja, dimana kejadian nyeri punggung bawah tidak mengenal perbedaan umur, jenis kelamin,
UncenUncen concentricum. Metode acak lengkap dengan 5 perlakuan (25%, 50%, 75%, 100% ekstrak dan fluconazol sebagai kontrol positif) digunakan. Fungi diisolasi dariconcentricum. Metode acak lengkap dengan 5 perlakuan (25%, 50%, 75%, 100% ekstrak dan fluconazol sebagai kontrol positif) digunakan. Fungi diisolasi dari
UncenUncen Penyebaran jenis mangrove di Waisai tidak merata, dengan A. floridum hanya ditemukan di Moko dan R. Jenis Nypa fruticans memiliki penyebaran lebih luasPenyebaran jenis mangrove di Waisai tidak merata, dengan A. floridum hanya ditemukan di Moko dan R. Jenis Nypa fruticans memiliki penyebaran lebih luas
EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO Metode penentuan kualitas lahan dilakukan dengan skoring dan pembobotan terhadap 17 parameter lahan. Penentuan sebaran kualitas lahan dilakukan denganMetode penentuan kualitas lahan dilakukan dengan skoring dan pembobotan terhadap 17 parameter lahan. Penentuan sebaran kualitas lahan dilakukan dengan
Useful /
UncenUncen Peningkatan populasi dapat mengakibatkan perubahan penggunaan lahan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan. Masyarakat lokal di wilayah hutanPeningkatan populasi dapat mengakibatkan perubahan penggunaan lahan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan. Masyarakat lokal di wilayah hutan
STTSIMPSONSTTSIMPSON Penelitian ini bertujuan untuk memahami motif Petrus dalam mengutip Amsal 11:31 dalam suratnya kepada jemaat mula-mula. Dengan menggunakan metode kualitatifPenelitian ini bertujuan untuk memahami motif Petrus dalam mengutip Amsal 11:31 dalam suratnya kepada jemaat mula-mula. Dengan menggunakan metode kualitatif
EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO Dalam pelaksanaan kontrak Design and Build, akan dihadapkan pada permasalahan terkait risiko yang tidak pasti. Dimana hal tersebut dapat menjadi variabelDalam pelaksanaan kontrak Design and Build, akan dihadapkan pada permasalahan terkait risiko yang tidak pasti. Dimana hal tersebut dapat menjadi variabel
EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO 2017 menunjukkan efektivitas yang lebih tinggi (95,52%) dibandingkan metode Sunjoto (84,45%), namun metode Sunjoto lebih efisien karena menghasilkan jumlah2017 menunjukkan efektivitas yang lebih tinggi (95,52%) dibandingkan metode Sunjoto (84,45%), namun metode Sunjoto lebih efisien karena menghasilkan jumlah