IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Polusi Sungai Tapak yang terjadi selama beberapa tahun terakhir menyebabkan tercemarnya logam berat di kolam ikan bandeng yang berlokasi di daerah Tapak. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan akumulasi logam berat, yaitu timbal (Pb) dan tembaga (Cu), pada air, sedimen, serta organ ikan bandeng (insang, hati, dan daging), yang selanjutnya dapat memengaruhi produktivitas ikan dan keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akumulasi logam berat di air, sedimen, dan organ ikan bandeng. Akumulasi logam berat dihitung melalui faktor konsentrasi di sedimen dan faktor biokonsentrasi (BCF) di organ ikan. Faktor konsentrasi logam berat di sedimen tercatat sebesar 6679,003 ± 825,83 untuk Pb dan 981,14 ± 156,77 untuk Cu. Hasil perhitungan rata‑rata BCF menunjukkan bahwa timbal cenderung terakumulasi tinggi pada semua organ ikan, sedangkan tembaga menunjukkan tingkat akumulasi yang bervariasi dari rendah hingga tinggi. Nilai BCF logam berat dalam sedimen terhadap organ ikan bandeng menunjukkan akumulasi yang bersifat sedikit.

Lingkungan tambak ikan bandeng di Dukuh Tapak telah terakumulasi logam berat pada air, sedimen, dan organ ikan.Konsentrasi logam berat di sedimen lebih tinggi dibandingkan dengan di air, menunjukkan kemampuan akumulasi yang lebih besar pada sedimen.Hati ikan merupakan organ yang paling banyak mengakumulasi logam berat dibandingkan organ ikan bandeng lainnya.

Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi variasi musiman akumulasi logam berat di air, sedimen, dan organ ikan bandeng dengan membandingkan periode hujan dan kemarau untuk memahami dinamika temporal pencemaran. Selain itu, pemantauan harus diperluas mencakup logam berat tambahan seperti seng, kadmium, dan merkuri, serta menilai efek sinergisnya terhadap nilai faktor biokonsentrasi pada berbagai organ ikan. Langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian risiko kesehatan manusia berdasarkan konsumsi ikan bandeng yang diperkaya logam berat, dengan mengintegrasikan konsentrasi logam terdeteksi, data asupan makanan, dan batas toleransi harian internasional (PTWI) untuk menentukan potensi bahaya bagi konsumen.

File size584.83 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test