IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Pulau Sulawesi merupakan pusat area Wallacea yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi dan dihuni oleh sejumlah spesies endemik, termasuk lutung dare (Macaca maura) yang termasuk dalam kategori terancam punah akibat penurunan kualitas habitat yang disebabkan oleh peralihan fungsi hutan, persaingan pakan antar hewan, dan perburuan liar karena dianggap hama pertanian. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian habitat serta pengaruh variabel lingkungan terhadap habitat lutung dare di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Model distribusi spesies dikembangkan menggunakan MaxEnt ver. 3.4.4, menghasilkan nilai AUC 0,887 dengan deviasi standar ±0,019, mengindikasikan model prediksi yang layak. Hasil menunjukkan luas wilayah habitat yang layak sebesar 247,34 km² (36,5%) dan tidak layak 429,52 km² (63,5%), dengan kontribusi variabel lingkungan utama berupa tutupan lahan (36 %), jarak ke jalan (33,3 %), jarak ke sungai (11,5 %), jarak ke lahan pertanian (10,4 %), kemiringan (5,3 %), dan elevasi (3,5 %).

Model MaxEnt menunjukkan nilai AUC 0,887 ± 0,019, mengindikasikan prediksi yang layak dengan kawasan habitat yang layak seluas 247,34 km² (36,5%) terbagi menjadi kelas rendah, sedang, dan tinggi, serta variabel lingkungan utama yang memengaruhi keberadaan Macaca maura meliputi tutupan lahan (36 %), jarak ke jalan (33,3 %), jarak ke sungai (11,5 %), jarak ke lahan pertanian (10,4 %), kemiringan (5,3 %), dan elevasi (3,5 %).Karena luas habitat yang layak jauh lebih kecil dibandingkan area tidak layak dan mayoritas berada pada kelas rendah, ancaman terhadap populasi lutung dare tetap tinggi, sehingga diperlukan upaya restorasi habitat sebagai prioritas serta kolaborasi antara pemerintah, pengelola taman, petani, dan masyarakat lokal untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya koeksistensi manusia‑satwa.Penelitian lanjutan sebaiknya memperbanyak garis observasi baik di dalam maupun di luar zona tumpang‑tindih Taman Nasional Babul serta menyelidiki peran ekosistem karst dalam memengaruhi kesesuaian habitat lutung dare.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji secara detail pengaruh morfologi karst terhadap microhabitat lutung dare dengan memanfaatkan data LiDAR resolusi tinggi untuk mengidentifikasi fitur-fitur geologis yang meningkatkan kelayakan habitat; selanjutnya, analisis dampak ekspansi pertanian terhadap konektivitas populasi dapat dilakukan melalui pendekatan genetika lanskap, sehingga memperjelas hubungan antara fragmentasi lahan dan penurunan genetik; terakhir, pengembangan kerangka kerja pemantauan partisipatif yang melibatkan masyarakat lokal, pemerintah, dan peneliti menggunakan gabungan sensor jauh dan pengetahuan tradisional dapat meningkatkan efektivitas pengumpulan data serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap konservasi lutung dare di wilayah tersebut.

  1. Climate Change Risks and Conservation Implications for a Threatened Small-Range Mammal Species | PLOS... journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0010360Climate Change Risks and Conservation Implications for a Threatened Small Range Mammal Species PLOS journals plos plosone article id 10 1371 journal pone 0010360
  1. #variabel lingkungan#variabel lingkungan
File size637.35 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test