UGMUGM

Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of Business

Penelitian ini menyajikan estimasi kuantitatif biaya tidak langsung distress keuangan serta faktor‑faktornya. Untuk mengukur biaya, studi ini memperkirakan perubahan tahunan yang disesuaikan dengan industri pada laba operasional dan penjualan dari satu tahun sebelum terjadinya distress hingga tahun penyelesaian. Dengan pendekatan tersebut, nilai median biaya tidak langsung distress keuangan diperkirakan berada dalam rentang tiga hingga sebelas persen per tahun. Karena biaya langsung distress keuangan dapat mengurangi laba operasional yang dilaporkan, estimasi biaya tersebut cenderung berlebih. Analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa biaya tidak langsung distress keuangan meningkat secara signifikan seiring dengan ukuran perusahaan, leverage, jumlah kreditor, dan kinerja industri yang buruk, namun tidak berkaitan dengan tingkat ketergantungan pada pinjaman bank. Temuan ini memberikan dukungan lemah bagi teori distress keuangan yang menyatakan bahwa konflik kepentingan menimbulkan biaya distress.

Kesimpulan. . Penelitian ini mempelajari sampel perusahaan Indonesia yang mengalami distress keuangan dan masih bertahan pada tahun 1997‑2002.Sebagian besar perusahaan mengalami distress akibat krisis Asia.Penelitian ini mengidentifikasi faktor‑faktor yang berkontribusi terhadap biaya dengan mengklasifikasikan variabel‑variabel penjelas.Lebih penting lagi, penelitian ini menyajikan estimasi kuantitatif biaya tidak langsung distress keuangan serta determinannya.Untuk mengukur biaya, studi ini memperkirakan perubahan tahunan yang disesuaikan dengan industri pada laba operasi dan penjualan dari satu tahun sebelum terjadinya distress hingga tahun penyelesaian.Beberapa perusahaan masih melakukan negosiasi pinjaman hingga akhir periode studi (2002).bagi perusahaan tersebut, biaya diestimasi berdasarkan perubahan tahunan hingga 2002.Dengan pendekatan tersebut, nilai median biaya tidak langsung distress keuangan diperkirakan antara tiga hingga 11 persen per tahun.Sejauh dimana biaya langsung distress keuangan mengurangi laba operasi yang dilaporkan, estimasi biaya dapat berlebih.Rata‑rata waktu dalam distress bagi perusahaan dalam sampel dibagi menjadi dua kategori.Sebanyak 17 perusahaan (61 persen) masih berada dalam distress pada akhir 2002, dengan rata‑rata waktu lebih dari empat tahun.Sebanyak 11 perusahaan (39 persen) memperoleh kesepakatan renegosiasi utang pada 2002 dengan rata‑rata waktu distress 2,6 tahun.Analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa biaya tidak langsung distress keuangan meningkat secara signifikan seiring dengan ukuran perusahaan, leverage, jumlah kreditor, dan kinerja industri yang buruk, namun tidak berhubungan dengan afiliasi kelompok, koneksi politik, dan tingkat ketergantungan pada pinjaman bank.Oleh karena itu, temuan ini memberikan dukungan lemah bagi teori distress keuangan yang menyatakan bahwa konflik kepentingan menimbulkan biaya distress.

Salah satu arah penelitian lanjutan yang dapat dikaji adalah mengembangkan analisis biaya tidak langsung distress keuangan dengan memasukkan perusahaan yang mengalami likuidasi atau kebangkrutan, sehingga estimasi mencakup seluruh spektrum dampak finansial selama krisis dan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang beban ekonomi yang ditimbulkan. Selanjutnya, peneliti dapat menyelidiki pengaruh variabel makroekonomi, seperti tingkat inflasi, nilai tukar, dan kebijakan moneter, serta nilai opsi perusahaan terhadap besarnya biaya tidak langsung, untuk memahami bagaimana faktor eksternal dapat memperkuat atau meredam beban distress serta menambah dimensi dinamis pada model empiris yang ada. Akhirnya, studi komparatif lintas negara dengan memperluas sampel ke pasar berkembang lainnya, misalnya di Asia Tenggara atau Amerika Latin, dapat menguji apakah hubungan antara ukuran perusahaan, leverage, jumlah kreditor, dan kinerja industri bersifat universal atau dipengaruhi oleh karakteristik institusional masing‑masing pasar, sehingga memberikan wawasan yang lebih komprehensif bagi pengembangan teori distress keuangan.

  1. #konflik kepentingan#konflik kepentingan
File size289.92 KB
Pages30
DMCAReportReport

ads-block-test