UNSOEDUNSOED

JOS | Universitas Jenderal SoedirmanJOS | Universitas Jenderal Soedirman

Keberadaan albumin dalam urine menunjukkan gangguan fungsi ginjal, yang disebut albuminuria. Deteksi dini disfungsi ginjal dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar albumin urine. Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat chip mikrofluida untuk analisis kuantitatif albumin dalam larutan matriks urine menggunakan kolormetri berbasis smartphone. Perangkat chip mikrofluida albumin diuji dan dievaluasi melalui uji fungsional serta analisis kualitas data pengukuran yang dihasilkan. Uji fungsional sistem kolormetri meliputi pengujian sifat hidrofilik cairan pada permukaan material, pola distribusi cairan, penampilan warna, dan kebocoran. Kualitas data pengukuran dievaluasi berdasarkan kemampuan prediktif model regresi partial least squares (PLSR) yang dibangun dari data pengukuran untuk memprediksi kadar albumin secara akurat dan presisi. Prototipe perangkat chip mikrofluida albumin dibuat dari bahan akrilik transparan dengan desain aliran cair vertikal tiga dimensi yang terdiri dari dua bagian utama: bagian inlet dan sistem kolormetri untuk observasi cairan visual. Berdasarkan uji fungsional, diketahui bahwa material akrilik pada sistem kolormetri memiliki karakteristik permukaan hidrofilik dengan sudut kontak 61,15°. Cairan dapat mengalir dan terdistribusi dengan baik dalam sistem kolormetri tanpa menghasilkan gelembung. Penampilan warna dalam sistem kolormetri juga tervisualisasi dengan baik tanpa kebocoran cairan. Selain itu, data RGB dan HSL, sebagai identitas citra digital sampel pelatihan dan pengujian, dapat digunakan sebagai variabel prediktor. Validasi metode menunjukkan sensitivitas yang dapat diterima, dengan LOD 3,368 mg/dL dan LOQ 11,825 mg/dL. Presisi pada konsentrasi 16 mg/dL menunjukkan repeatabilitas yang baik (RSD 0,561%, pemulihan 99,26%) dan reproduktibilitas (RSD 2,147%, pemulihan 101,42%). Hasil tersebut mengonfirmasi keandalan metode untuk kuantifikasi albumin pada tingkat konsentrasi yang diuji.

Chip mikrofluida akrilik dengan aliran cair vertikal tiga dimensi menunjukkan kinerja unggul dalam hal sifat permukaan, distribusi cairan, dan ketahanan terhadap kebocoran.Metode kolormetri ini memenuhi kriteria validasi AOAC 2016 dengan sensitivitas yang memadai (LOD 3,368 mg/dL, LOQ 11,825 mg/dL) serta presisi tinggi pada konsentrasi 16 mg/dL (RSD 0,561%, pemulihan 99,26%).Penelitian selanjutnya disarankan memperluas rentang konsentrasi untuk mengevaluasi akurasi metode secara menyeluruh.

Penelitian selanjutnya dapat menyelidiki integrasi sensor elektrokimia ke dalam chip mikrofluida untuk meningkatkan sensitivitas deteksi albumin pada konsentrasi sangat rendah, sehingga memungkinkan identifikasi albuminuria pada tahap awal. Selain itu, perlu dievaluasi kinerja chip pada sampel urine klinis dengan variasi matriks seperti pH, kehadiran zat interferen, dan komposisi biologis lainnya untuk memastikan robustitas metode dalam kondisi dunia nyata. Terakhir, pengembangan algoritma pembelajaran mesin berbasis deep learning yang memanfaatkan citra RGB dan HSL secara bersamaan dapat meningkatkan akurasi prediksi kadar albumin dibandingkan pendekatan PLSR tradisional, memberikan solusi analitis yang lebih andal dan otomatis.

  1. DOI Name 10.1021 Values. name values index type timestamp data serv crossref email doiadmin namespace... doi.org/10.1021DOI Name 10 1021 Values name values index type timestamp data serv crossref email doiadmin namespace doi 10 1021
File size407.9 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test