UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Lampung memiliki beberapa hutan mangrove salah satunya yaitu Lampung Mangrove Center (LMC) yang berpeluang menjadi kawasan ekowisata jika pengelolaan berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi individu kunci dan wisatawan tentang ekowisata. Lokasi penelitian di Lampung Mangrove Center Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Metode wawancara dengan teknik snowball sampling dan studi literatur dilaksanakan pada bulan April 2017. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan persepsi antara key person dan wisatawan tentang ekowisata di Desa Margasari. Seluruh key person (100%) menilai pengelolaan telah berjalan baik, sedangkan sebagian besar wisatawan (80%) menilai pengelolaan ekowisata buruk. Seluruh wisatawan (100%) menilai bahwa perlu adanya perbaikan mendasar dari sarana dan prasarana penunjang ekowisata. Hambatan pengelolaan ekowisata di Desa Margasari menurut wisatawan dan individu kunci adalah minimnya akses transportasi umum, belum adanya sinergitas antara pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata, dan citra buruk Lampung Timur sebagai daerah konflik penambangan pasir.

Persepsi key person dan wisatawan berbeda terkait ekowisata di Desa Margasari.key person menilai pengelolaan berjalan baik (100%), sedangkan wisatawan menilai buruk (80%).Seluruh wisatawan (100%) menyatakan bahwa sarana dan prasarana memerlukan perbaikan di semua sektor.Hambatan utama adalah minimnya akses transportasi umum, kurangnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, serta citra buruk Lampung Timur sebagai daerah konflik penambangan pasir.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana peningkatan layanan transportasi umum mempengaruhi pola kunjungan wisatawan dan pendapatan masyarakat di Lampung Mangrove Center. Selanjutnya, perlu diteliti model manajemen partisipatif yang melibatkan pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta serta mengukur efektivitasnya dalam menjaga keberlanjutan ekowisata. Penelitian juga dapat menilai potensi penggunaan media digital dan kampanye pemasaran untuk mengubah citra negatif Lampung Timur serta meningkatkan daya tarik wisatawan. Selain itu, penting untuk menyelidiki pengaruh pelatihan keterampilan ekonomi kreatif bagi penduduk setempat terhadap diversifikasi produk ekowisata. Studi lanjutan dapat mengkaji dampak restorasi mangrove terhadap kualitas ekosistem dan nilai wisata. Penelitian berikutnya dapat menguji keberhasilan integrasi fasilitas air bersih dan infrastruktur jalan dalam meningkatkan kenyamanan pengunjung. Akhirnya, analisis komparatif antara ekowisata mangrove di Lampung dengan wilayah sejenis di Indonesia dapat memberikan insight untuk kebijakan yang lebih efektif.

File size217.26 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test