UNILAUNILA

Jurnal Sylva LestariJurnal Sylva Lestari

Partisipasi masyarakat memiliki peranan yang penting dalam pengelolaan mangrove karena masyarakat merupakan garda terdepan dalam menjaga kelestarian mangrove. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat dan tipe partisipasi Kelompok Paguyuban Peduli Lingkungan dalam pengelolaan mangrove. Penelitian telah dilakukan pada bulan Januari-Februari tahun 2018 di Desa Sidodadi Kecamatan Teluk Pandan Provinsi Lampung. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan terstruktur kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan Teori Arstein dan Hobley. Hasil menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat berada pada tingkat partisipasi terapi dan tipe partisipasi pasif. Diperlukan keterlibatan berbagai pihak pada tahap perencanaan sampai pelaksanaan untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat.

Kelompok PAPELING berada pada tingkat partisipasi terapi dan pasif, dengan komunikasi terbatas dan keterlibatan rendah dalam pengambilan keputusan serta perencanaan kegiatan.Informasi dan inisiatif mayoritas datang satu arah dari pemerintah, sementara anggota kelompok hanya terlibat sebagai pekerja dalam kegiatan pembibitan.Dukungan multi‑pihak diperlukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat sejak perencanaan hingga pelaksanaan pengelolaan mangrove.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji bagaimana penyelenggaraan lokakarya perencanaan partisipatif yang melibatkan anggota kelompok PAPELING bersama pihak Pemerintah dapat memperkuat peran mereka dalam pengambilan keputusan pengelolaan mangrove, serta mengidentifikasi mekanisme komunikasi yang paling efektif untuk menjamin suara masyarakat terdengar. Selanjutnya, studi harus menilai dampak program pelatihan peningkatan kapasitas yang mencakup materi tentang ekologi mangrove, teknik pembibitan, dan kepemimpinan komunitas terhadap peningkatan pengetahuan, motivasi, dan partisipasi aktif warga Sidodadi yang memiliki tingkat pendidikan rendah, sehingga dapat mengurangi hambatan komunikasi dan meningkatkan kepercayaan diri anggota kelompok. Selain itu, diperlukan evaluasi penerapan model co‑management yang menggabungkan sumber daya pemerintah dengan inisiatif masyarakat, misalnya pemberian dana hibah dan pembentukan unit kerja bersama, untuk mengubah partisipasi pasif menjadi aktif; evaluasi tersebut harus mencakup pengukuran perubahan partisipasi, kualitas rehabilitasi mangrove, serta manfaat sosial‑ekonomi yang diperoleh oleh keluarga lokal. Penelitian‑penelitian ini diharapkan memberikan dasar ilmiah yang kuat bagi penyusunan kebijakan yang lebih inklusif, meningkatkan keberlanjutan ekosistem mangrove, dan memberdayakan masyarakat setempat dalam rangka konservasi jangka panjang yang berkelanjutan.

File size217.62 KB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test